Ramdan Masih Transfusi Darah
Sabtu, 08 Mei 2010 – 05:48 WIB
Kecuali itu, Ramdan sepanjang hari kemarin selalu berusaha meraih dan menggenggam kuat tangan dokter yang ada di dekat tangannya. Seakan dia ingin mencari tambahan kekuatan untuk memenangkan pertarungan melawan perdarahan selama dua hari tersebut.
Genggaman itu terasa menguat, bersamaan dengan tangisnya pada detik-detik menjelang keluarnya darah segar dan bekuan darah dari duburnya. Kalau darah sudah menyembur keluar, tangisnya akan reda.
Melihat bahasa tubuhnya itu, kemarin tim dokter memutuskan untuk sekali lagi mempertemukan Ramdan dengan ayah dan ibunya, yang memang ingin sekali bertemu dengan anak laki-laki semata wayangnya itu. Pertemuan tersebut berlangsung kemarin sore, selama kurang lebih 40 menit. Selama pertemuan, suami istri yang sama-sama menjadi guru itu tidak berhenti membaca salawat di telinga Ramdan.
Ramdan memang paling suka jika diperdengarkan salawat, suara azan, dan surat-surat pendek Alquran. Ketika dia koma Kamis lalu, tape yang memutar suara azan dan surat-surat pendek Alquran selalu berada di dekatnya untuk dia dengarkan. Hingga kemarin pun, tape itu tetap berada di dekatnya. Berbeda dengan pertemuan sebelumnya, kemarin Ramdan menggenggam kuat jari-jari ibunya.
SURABAYA - Kondisi Ramdan Aldil Saputra, pasien transplantasi liver pertama di RSUD dr Soetomo Surabaya, kemarin (7/5) semakin mengkhawatirkan. Hingga
BERITA TERKAIT
- AI Merdeka Lintasarta Percepat Adopsi Kecerdasan Buatan di Indonesia
- Gebuk Judol, Upaya Bersama memberantas Judi Online di Era Digital 5.0
- Threads Merilis Fitur Baru Secara Global, Silakan Dicoba
- Kirim Banyak Foto dan Video di WhatsApp Jadi Lebih Praktis
- PT JIP & Disdik DKI Kerja Sama Pemanfaatan Gedung untuk Pembangunan Menara Telekomunikasi
- Akustika Swara Indonesia dan BRIN Kembangkan Tabung Impedansi