Ramdan Mulai Gerakkan Kaki
Sabtu, 01 Mei 2010 – 02:08 WIB
Enam jam setelah operasi itu, yakni sekitar pukul 23.00, Ramdan kembali menjalani CT-scan, dan hasilnya bagus. Tidak lagi ada perdarahan baru, atau bekuan darah yang menyebabkan penekanan pada otaknya. Namun, untuk berjaga-jaga, pada kepala Ramdan dipasang drain atau saluran untuk mengeluarkan darah yang mungkin masih tersisa pada otaknya. Sebab, darah itu tidak boleh sampai menjadi gumpalan yang menekan otak.
Perdarahan itu sendiri, menurut tim dokter, terjadi akibat gangguan multifaktor. Pertama, karena pembuluh darah Ramdan sudah sangat rapuh akibat terlalu lama menderita atresia bilier, atau kelainan liver berupa tidak terbentuknya saluran yang menghubungkan empedu dengan usus.
Hal itu menyebabkan cairan empedu, tidak bisa mengalir ke usus, dan menyebar ke liver dan organ-organ tubuh yang lain, termasuk pembuluh darah dan tulang. Padahal, cairan empedu bersifat racun dan fungsinya adalah untuk membunuh kuman-kuman pada saluran pencernaan.
Cairan ?salah jalan? itu akhirnya malah ?meracuni? organ tubuh Ramdan yang lain. Termasuk livernya, yang mengalami kerusakan dan harus ditransplantasi. Akibat lain, pembuluh darah Ramdan juga ikut rapuh. Pembuluh darah yang sudah rapuh itu otomatis sangat mudah pecah jika terkena sedikit saja gangguan.
SURABAYA - Ramdan Aldil Saputra, balita 3,5 tahun yang Sabtu (24/4) lalu menjalani transplantasi liver pertama di RSUD dr Soetomo, kembali menunjukkan
BERITA TERKAIT
- AI Merdeka Lintasarta Percepat Adopsi Kecerdasan Buatan di Indonesia
- Gebuk Judol, Upaya Bersama memberantas Judi Online di Era Digital 5.0
- Threads Merilis Fitur Baru Secara Global, Silakan Dicoba
- Kirim Banyak Foto dan Video di WhatsApp Jadi Lebih Praktis
- PT JIP & Disdik DKI Kerja Sama Pemanfaatan Gedung untuk Pembangunan Menara Telekomunikasi
- Akustika Swara Indonesia dan BRIN Kembangkan Tabung Impedansi