Rampok Bersenpi Satroni BRI
Brankas Berisi Uang Rp298 juta Dibawa Kabur
Jumat, 15 Januari 2010 – 10:53 WIB
BANJARBARU– Kantor Bank BRI Unit Pasar Bauntung dirampok, Kamis (14/1) sekira pukul 18.55 wita. Pelaku yang berjumlah lima orang itu berhasil membawa brankas berisi uang sekitar Rp298 juta. Akisi perampokan terjadi setelah semua karyawan pulang. Pada saat itu, yang hanya tertinggal seorang satpam, Agung Widodo (21) yang bersiap menutup kantor BRI di Jalan A Yani Km 35, persis samping Kampus STIMIK Banjarbaru. Menurut keterangan dua saksi korban, keduanya sempat melihat lima rampok tersebut datang dengan menggunakan mobil jenis MVP.
Ketika hendak menutup pintu besi, tiba-tiba Agung langsung ditodongkan senjata api -menurut polisi diduga pistol jenis FN- dan langsung disuruh masuk lagi ke dalam kantor. Pada saat hampir bersamaan, Hari Agau (19), mahasiswa STIMIK Banjarbaru mendekat karena ingin mem-fotocopy karena disamping BRI itu ada kios stationary yang juga melayani fotocopy. Melihat orang lain berada sangat dekat dengan aksi mereka, kawanan rampok ini ikut menyandera Heri dan menyeretnya ke dalam kantor. Keduanya lalu dilumpuhkan, kepala Agung dan Heri dipukul kemudian tangan mereka diborgol dan mulut dilakban.
Baca Juga:
Komplotan perampok ini sudah ssangat profesional. Aksi yang mereka jalankan hanya berlangsung sekitar 20 menit mereka berhasil menuntaskan aksinya. Brankas di kantor BRI unit yang berisi uang sekitar Rp 298 juta langsung dinaikkan ke atas mobil yang parkir di depan halaman depan.
Baca Juga:
BANJARBARU– Kantor Bank BRI Unit Pasar Bauntung dirampok, Kamis (14/1) sekira pukul 18.55 wita. Pelaku yang berjumlah lima orang itu berhasil
BERITA TERKAIT
- Gunung Ibu Kembali Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1.500 Meter
- Guru Honorer Tewas Ditembak OTK di Ilaga
- Pj Gubernur Jateng Berbagi Kasih di Hari Natal dengan Puluhan Lansia Panti Wreda
- Hewan Dilindungi Macan Akar Mati Terlindas di Tol Dumai-Pekanbaru
- PAM Jaya Naikkan Tarif Air 2025, Pelanggan Ini Tak Akan Terkena
- DPRD Kota Bogor Dorong Transparansi dalam Pelaksanaan Program BisKita