Rampok Bunuh Nenek

Rampok Bunuh Nenek
Rampok Bunuh Nenek
Kali pertama kejadian ini diketahui oleh Warto (40) anak kedua korban yang rumahnya hanya beberapa meter dari rumah ibunya. Sekitar pukul 07.00 WIB, saksi  penasaran  karena ibunya yang merupakan pedagang gula jawa ( aren) itu tidak kelihatan berangkat ke pasar.

“Biasanya Mbah  jika mau jualan ke Pasar Ampel berangkat pagi-pagi dan selalu diantar nyegat bus di pinggir jalan oleh Pakde ( Warto). Tapi pagi itu kok tidak kelihatan,” ujar  salah seorang cucu korban Dayat (30) saat ditemui Jateng Pos di rumah duka, Minggu (21/4).

Karena penasaran, Warto lantas  mendatangi rumah ibunya. Saat itu pintu depan dalam keadaan sedikit terbuka dan ada kerusakan pada kunci gerendelnya. Warto lantas memanggil manggil nama ibunya, namun tidak ada sahutan.

Bapak empat anak itu pun langsung menuju kamar tidur ibunya. Begitu membuka pintu kamar Warto melihat ibunya tergeletak di tempat tidur dengan posisi kaki dan tangan terikat kabel. Di mulutnya juga ada bercak darah.

TENGARAN - Mbah Sugiyem (82) warga Dusun Kaligandu RT 13 RW III,Desa Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang ditemukan tewas di kamarnya, Minggu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News