Ramu Kengerian Jadi Sensasi Tak Terlupakan
Jumat, 28 Desember 2012 – 07:42 WIB
Untuk masuk rumah hantu, pengunjung harus membayar tiket USD 29,95 (sekitar Rp 287 ribu). Atraksi baru dimulai pukul 05.00 sore. Bagi yang datang awal, pengunjung bisa menghabiskan waktu melihat-lihat beragam aksesori seperti kaus, hoodie, dan topi yang dipajang di lantai dasar. Suasana di sini sungguh bikin bergidik.
Di sebelah kiri loket tiket diletakkan peti mati. Isinya potongan tangan dan kaki dari karet dengan ceceran darah di sana-sini. Di sebelah peti mati ada sebuah etalase seperti di toko-toko roti. Tapi bukan roti yang dipajang, melainkan potongan jari, lengan, dan telinga. Di bagian atasnya dipasang papan yang bertuliskan Menu Today’s Special: Arm and Leg Combo USD 300, Arm Full USD 175.
Bila sudah puas, pengunjung bisa segera menuju ke lantai satu dan dua yang menjadi tempat atraksi serta lounge yang diberi nama Babydolls Lounge. “Tidak boleh memotret pakai apapun. Jangan menyentuh apapun dan jangan menyentuh talent kami. Mereka tidak akan menyentuh kalian,’’ ucap seorang petugas mewanti-wanti.
Begitu masuk ruangan, muncul seorang laki-laki bertelinga lancip mengenakan tuxedo merah. Kemunculannya kontan bikin kaget. Padahal, dia hanya bertanya apakah mau jalan sendiri-sendiri atau bergabung dengan grup. Rombongan kemudian disatukan dalam sebuah set lobi hotel. Setting Goretorium ini adalah The Delmont. Itu adalah nama hotel di era 1960-an dan menjadi cerita legenda di sana.
TAK hanya kasino yang ada di kota judi Las Vegas, Amerika Serikat. Kota berjuluk Sin City itu kini punya objek wisata baru yang benar-benar beda.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408