Rangka Orangutan Ditemukan di Muara Ancalong
Selasa, 20 Desember 2011 – 11:26 WIB
"Hasil identifikasi kami menunjukkan penyebab kematian orangutan umumnya terkena senjata tajam," kata Yaya. Selain itu, dilihat dari waktu kejadian berdasar tulang yang didatangkan ke PPHT cukup beragam. "Mulai yang mati dua tahun lalu bahkan ada yang lima bulan lalu," terangnya.
Baca Juga:
Sebelum di Muara Ancalong, dugaan pembantaian juga terjadi di Muara Wahau, Kutim. Rangka orangutan ditemukan di areal perkebunan PT SRS. Yang paling pertama mencuat adalah dugaan pembantaian satwa langka ini di Desa Puan Cepak, Muara Kaman, Kukar tepatnya di areal PT KAM. Polisi sudah menahan sejumlah orang dari ketiga perusahaan itu sehubungan dugaan pembantaian satwa dilindungi.
Menurut Yaya, masih banyak anggapan bahwa orangutan adalah hama perkebunan sawit. "Pemerintah harus mencari solusinya. Selain penegakan hukum, saya pikir perlu pembinaan dan strategi alternatif agar konflik orangutan dan kebun sawit bisa ditekan," paparnya. Namun dalam pandangannya, hingga sekarang belum ada upaya konkret tersebut.
Adapun upaya yang bisa diambil, saran Yaya, seperti konservasi in-situ atau mengonservasi orangutan di wilayah konsesi. Lalu konservasi ek-situ yaitu mengonservasi orangutan luar konsesi, misalnya melalui relokasi. (fel/far)
SAMARINDA - Kabar pembantaian orangutan yang berawal dari Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara, terus meluas. Baru-baru ini, rangka spesies itu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pj Bupati Mimika Perintahkan Perbaikan Fasilitas RS Waa Banti Tembagapura
- Bupati Mimika Jelaskan Terkait Demo Aliansi Pemuda Amungme soal Perekrutan CPNS
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Dapat Bantuan 500 Kg Ikan Segar
- Muhammad Musa'ad Tegaskan ASN Pelayan Masyarakat, Bukan Bos yang Minta Dilayani
- Romadhan Jadi Tersangka Kecelakaan Speedboat di Sungai Musi, Sebuah Fakta Terungkap