Rangkaian Bencana Tak Pengaruhi Inflasi
Senin, 01 November 2010 – 16:40 WIB
JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, Rusman Heriawan memastikan, bencana alam yang melanda berbagai daerah di Indonesia tidak berpengaruh signifikan terhadap inflasi. Karena menurutnya, daerah-daerah yang terkena bencana tersebut bukanlah daerah yang menjadi pusat pengembangan pangan.
"Tiga daerah bencana, yakni Wasior (Papua), Mentawai (Sumbar) dan Sleman (Jogjakarta), bukanlah daerah kantong produksi pangan. Jadi sejauh ini, kita lihat tidak ada dampaknya terhadap inflasi di (lingkup) nasional," kata Rusman kepada wartawan di Jakarta, Senin (1/11).
Bahkan, kata Rusman, di tingkat lokal pun pengaruh bencana tidak akan berpengaruh signifikan terhadap inflasi. Karena di daerah yang terkena bencana, justru perputaran perekonomian berjalan lamban dan bergantung pada bantuan yang datang. "Tidak ada jual-beli ataupun peningkatan harga barang. Sebagian besar masih bergantung pada bantuan pangan yang datang. Jadi, kalau di tingkat lokal saja tidak mempengaruhi inflasi, apalagi untuk tingkat nasional," ucapnya.
Sebelumnya, ekonom Indef, Aviliani mengakui, memang pada Oktober 2010 ini inflasi tidak akan setinggi pada bulan sebelumnya. Namun dengan adanya bencana alam yang melanda Wasior, Mentawai dan Gunung Merapi, pemerintah harus waspada akan melonjaknya permintaan beras. Dampak bencana alam terhadap inflasi sendiri, kata Aviliani, akan mulai terasa pada November 2010. "Karena sekarang banyak yang menyumbang beras, jadi harus diwaspadai permintaan yang bisa melonjak tersebut," katanya.
JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, Rusman Heriawan memastikan, bencana alam yang melanda berbagai daerah di Indonesia tidak
BERITA TERKAIT
- Aplikasi Pemesanan AirAsia jadi yang Terbaik versi World Travel Tech Awards 2024
- Gelar Rising Stars, Bank Saqu Rayakan Satu Tahun Perjalanan
- Gantikan Posisi Wulan Guritno, Chef Juna jadi Komisaris Independen PT Lima Dua Lima Tiga
- Kinerja BUMN Melesat di Tahun Ini, Dividen Tercapai 100% Senilai Rp 85,5 Triliun
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Sigap Atasi Kebocoran Pipa BBM di Cakung-Cilincing
- MR. DIY Bakal Melantai di Bursa, Tawarkan Saham Mulai Rp 1.650