Rangkul Praktisi Asal Thailand & Jepang, Kementan Targetkan Produksi Anggur Capai 20.380 Ton

Kemudian pada 2022, impor anggur mencapai 101.899 ton senilai USD 330.407.068.
Dirjen Prihasto menilai angka tersebut sangat besar baik dari sisi volume maupun nilai USD.
"Kami menargetkan penurunan angka impor anggur sebesar 20 persen pada 2030 melalui langkah-langkah pengembangan strategis melibatkan seluruh stakeholder termasuk Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia (ASPAI)," ujar Dirjen Prihasto.
Menurut Dirjen Prihasto, kondisi ini tidak mustahil tercapai asal terjadi sinergi antara seluruh stakeholder anggur nasional, baik petani atau pelaku usaha, kementerian dan lembaga terkait, praktisi, akademisi, peneliti dan pihak-pihak lain.
Melalui kegiatan ini, dia berharap pengembangan anggur ditangani secara optimal agar menghasilkan produk berkualitas, ketersediaannya cukup dan kontinuitas yang terjamin.
Dia berharap ada langkah konkret yang bisa dilakukan usai pelaksanaan FGD ini, mulai dari hulu ke hilir.
Dari sisi regulasi hingga pemasaran, sehingga pemerintah bisa melakukan lamgkah-langkah kebijakan yang bisa mengurangi angka importasi tersebut.
"Termasuk kalau bisa dukungan dari perbankan. Bagaimana fasilitasi kredit bisa digunakan untuk mendukung pelaku usaha mengembangkan anggur ini," harapnya.
Kementan menargetkan produksi anggur Indonesia mencapai 20.380 ton pada 2030, ini yang dilakukannya
- Penetrasi Keuangan Syariah Rendah, OJK Minta Pelaku Usaha Melakukan Ini
- BEEF Operasi Pasar, Harga Daging Kerbau Beku Dijual Rp 75 Ribu
- Perkuat Transformasi Sustainability, Olahkarsa Gelar Diskusi Dengan Para Ahli
- Klinik Ekspor Bea Cukai Bantu Pelaku Usaha Ini Kirim Tanaman ke Jepang
- Bea Cukai Dorong Ekspor Produk Indonesia Lewat Pemberian Fasilitas Kawasan Berikat
- Perusahaan Perikanan Asal Tual Ini Kembali Ekspor Kerapu Hidup ke Hong Kong