Rangkul Praktisi Asal Thailand & Jepang, Kementan Targetkan Produksi Anggur Capai 20.380 Ton

Prihasto menginginkan pada kesempatan dapat memanfaatkan transfer informasi, khususnya teknologi budidaya yang dikembangkan di Thailand dan Jepang yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan produktivitas serta mutu anggur nasional.
Pembina ASPAI Heri Yanto menambahkan tujuan dari pelaksanaan FGD ini untuk menghasilkan konsep pengembangan anggur Indonesia.
Sementara itu, output dari FGD ini diharapkan tersedianya rancangan pengembangan anggur Indonesia.
"Target angka produksi anggur yang harus dicapai sebesar 20.380 ton pada 2030. Asumsi produksi dari anggur konsumsi pada 2022 hanya sebesar 1.581,7 ton, sehingga diperlukan penambahan produksi sebesar 18.798,3 ton, yang bisa didapatkan dari penambahan areal tanam untuk anggur konsumsi yang produktif seluas 314 hektare," paparnya.
Menurut Heri Yanto, untuk mencapainya diperlukan sinergi dan kerja sama pemerintah, baik pusat maupun daerah serta stakeholder lainnya," ujar Heri.
Sebagai informasi, FGD yang diikuti 50 peserta itu dihadiri Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Pusat Riset Tanaman Pangan, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan BRIN, Balai BPSIP Jestro, Kung Anggur, praktisi dan Owner Kebun Indothai Vineyar Thailand.
Hadir juga Doktor Bidang Budidaya Anggur serta pemilik kebun Na Banhong Vineyard Thailand, Agricultural Extension & Develompment Officer Royal Project Thailand, Ahli Sistem Mekanisasi dan Teknik Budidaya Anggur, Jepang serta Dinas Pertanian Blitar, Bekasi, Bandung Barat, Kota Depok dan Tangerang Selatan. (mrk/jpnn)
Kementan menargetkan produksi anggur Indonesia mencapai 20.380 ton pada 2030, ini yang dilakukannya
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- BEEF Operasi Pasar, Harga Daging Kerbau Beku Dijual Rp 75 Ribu
- Perkuat Transformasi Sustainability, Olahkarsa Gelar Diskusi Dengan Para Ahli
- Klinik Ekspor Bea Cukai Bantu Pelaku Usaha Ini Kirim Tanaman ke Jepang
- Bea Cukai Dorong Ekspor Produk Indonesia Lewat Pemberian Fasilitas Kawasan Berikat
- Perusahaan Perikanan Asal Tual Ini Kembali Ekspor Kerapu Hidup ke Hong Kong
- Transaksi E-Commerce Tembus Rp 512 Triliun, Pengguna Naik 12 Persen