Rani Diteror Sebelum Penembakan Nasrudin

Rani Diteror Sebelum Penembakan Nasrudin
TAHANAN- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) non aktif, Antasari Azhar (kanan) menjalani pemeriksaan kedua di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (6/5). Antasari diperiksa sebagai tersangka otak pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen. Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS
JAKARTA- Rani Juliani ternyata menjadi sasaran teror sebelum insiden penembakan Nasrudin Zulkarnain (14/3). Pengakuan itu disampaikan caddy golf Modern tersebut setelah dijemput Satuan Reskrim Polres Metro Tangerang dari rumahnya pada 15 Maret lalu. Rani diamankan polisi karena terkait dengan tewasnya Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) itu.     

   

Sehari setelah penembakan, Rani, 22, beserta orangtuanya, Endang M Hasan, 67 dan Kuswati, 60, langsung disembunyikan di Markas Polres Metro Tangerang. Ketika diperiksa, Rani mengaku ketakutan dengan ancaman pembunuhan dari orang tak dikenal. Ancaman itu dilakukan via SMS dan telepon.

   

Menurut Rani, ancaman dan teror juga diterima suami sirinya, Nasrudin, sebelum insiden penembakan. "Karena Rani mendapatkan teror berupa ancaman baik melalui SMS dan telepon, maka polisi berinisiatif langsung mengamankan saksi kunci pembunuhan ini beserta kedua orangtuanya," terang sumber dari Polres Metro Tangerang.

   

Sumber yang juga penyidik itu menyimpulkan kalau Rani juga akan dihabisi setelah Nasrudin ditembak usai bermain golf di dalam mobil BMW B 191 E di Perumahan Modernland, Kelapa Indah, Pinang, Kota Tangerang, Sabtu (14/03). "Teror itu terjadi saat Nasrudin juga menerima teror dari orang yang sama," jelasnya.

    

JAKARTA- Rani Juliani ternyata menjadi sasaran teror sebelum insiden penembakan Nasrudin Zulkarnain (14/3). Pengakuan itu disampaikan caddy golf

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News