Rani Jaringan

Oleh: Dahlan Iskan

Rani Jaringan
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Dua jam setelah itu Rani memang akan tampil sebagai salah satu pembicara di zoominar pertanian. Dia membawakan topik pembenihan porang lewat kultur jaringan.

Baca Juga:

"Dia mahasiswi saya," ujar Pranowo. "Masih semester 7," tambahnya.

Pembicara lainnya adalah Prof Dr Edi Santoso dari Institut Pertanian Bogor dan Aditya Demi Al Ersyad Fadli, pengusaha benih terkemuka asal Ngawi. Dr Ir Suwardi, dirjen Tanaman Pangan juga memberi paparan.

"Saya bangga ada milenial mau terjun ke pertanian," ujar Pranowo tentang Rani.

Saya jadi tertarik mengikuti seminar itu. Saya juga ingin tahu kebijakan baru soal porang.

Saya pun menelepon Rani –sebelum saya tahu dia itu perempuan.

Ternyata dia asli Makassar. Kuliahnyi saja di Politeknik  Pembangunan Pertanian Yogyakarta di Magelang. Program D4. Jurusan teknologi benih.

Sebenarnya Rani ingin mengikuti jejak ayahnyi: di dunia perhotelan. Sang ibu melarang. "Kamu kan wanita. Berjilbab pula. Tidak cocok," kata sang ibu rumah tangga, seperti ditirukan Rani.

Saya menghubungi Pranowo kemarin pagi. Saya pun merasa bersalah. Terutama ketika saya tahu ia sedang di mana: Namibia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News