Rania Lindi

Oleh: Dahlan Iskan

Rania Lindi
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - RANIA sedang mendaftarkan hak paten: bagaimana menghilangkan bau sampah tanpa kimia. Sekaligus bisa menetralkan lindi agar tidak lagi menjadi sumber polusi.

Rania masih semester 8 jurusan biologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Nama lengkapnyi: Rania Naura Anindhita Amig. Asli Sidoarjo. Alumni SMAN 1 di sana.

Waktu itu Indonesia sudah ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia sepak bola U-20. Salah satu lokasi pertandingannya: Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.

Baca Juga:

Stadionnya masih baru. Tetapi bau busuknya sudah sejak lama: sangat menyengat tubing. Bau busuk itu sampai masuk ke dalam stadion. Pun baju penonton. Sampai terkontaminasi. Bau busuk itu melekat ke baju. Terbawa pulang.

Stadion itu memang bertetangga dekat dengan pusat pembuangan sampah terbesar di Surabaya: di dekat perbatasan dengan kabupaten Gresik. Benar-benar bertetangga. Hanya bersebelahan pagar.

Juga benar-benar terbesar –sampahnya. Sudah seperti bukit di tengah kawasan tambak. Dari arah jalan tol Surabaya-Gresik yang terlihat gunung sampah itu.

Baca Juga:

Bangunan stadionnya tersembunyi terlindung di baliknya.

Bau busuk itu menjadi topik terpenting apakah Gelora Bung Tomo layak jadi salah satu arena Piala Dunia.

Rania belum mengomersialkan Eco Lindi. Tunggu paten. Kegunaannya sudah diakui di lapangan. Pemkab Sidoarjo sudah menggunakannya untuk mengatasi bau sampah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News