Rapat Bareng Kepala Baratin, Anggota Komisi IV Singgung Pengawasan Berbasis AI

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Rina Sa’adah menyebut Badan Karantina Indonesia (Baratin) seharusnya bisa menerapkan sistem pengawasan berbasis teknologi artificial intelligence (AI) dan data komprehensif terhadap komoditas yang masuk ke Indonesia.
Hal demikian diungkapkan Rina saat Komisi IV DPR RI melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala Baratin Sahat Manor Panggabean di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11) kemarin.
"Kami merekomendasikan sistem pengawasan berbasis data komprehensif,” kata Rina dalam RDP.
Politikus PKB itu mengatakan penerapan AI dalam mengawasi komoditas yang masuk demi mencegah kebocoran akibat oknum nakal.
"Tidak ada lagi aparat yang ada di bandara bekerja sama dengan penyelundup atau pihak lain,” tegas Rina.
Dari data ekspor dan impor, lanjut Rina, kasus tangkapan tertinggi dalam produk pertanian ada di Jakarta mencapai 807 kali.
Menurut dia, pengawasan barang masuk di sektor pertanian harus menjadi perhatian bersama agar tidak terjadi kebocoran.
"Apalagi Jakarta jumlah penduduknya paling tinggi. Harus jadi perhatian,” ungkapnya.
Anggota Komisi IV DPR RI Rina Sa’adah menilai penerapan pengawasan berbasis teknologi AI demi mencegah kebocoran.
- Komisi III Berikan Ruang eks Pemain Sirkus dengan Pengelola Taman Safari Duduk Bersama
- KPK Periksa Satori Terkait Dugaan Korupsi Dana CSR Bank Indonesia
- DPR dan Masyarakat Sipil Desak Proses Hukum Perusahaan Logistik Pembuat Macet di Pelabuhan Tanjung Priok
- Perkuat Hubungan Dua Negara, Mohsein Saleh Al Badegel Pertemukan Bamsoet & KADIN Saudi
- Gegara Membawa Sabu-Sabu, Petani Ditangkap Polres Flores Timur
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar