Rapat Bareng Menteri Nusron, Deddy Kritik Akrobat Komunikasi Soal Pagar Laut
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi II DPR RI Deddy Yevri Sitorus mengkritisi perbedaan pernyataan antarinstansi pemerintah, yang menyikapi isu pagar laut ilegal di pesisir Tangerang, Banten hingga Bekasi, Jawa Barat.
Deddy berbicara demikian dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi II DPR RI dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nusron Wahid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1).
"Kemarin soal pagar laut itu yang bikin heboh apa, akrobat-akrobat komunikasi, Pak," kata legislator Fraksi PDI Perjuangan itu, Kamis.
Menurut dia, pernyataan tentang pagar laut tampak berbeda ketika satu lembaga ingin mencabut, tetapi ada instansi tak setuju.
"Ada yang mengaku bekas tambak, bekas abrasi, ada yang tiba-tiba dicabut, ada yang tidak setuju dicabut, ada yang ngaku ini dan ngaku itu, akrobat, Pak," kata Deddy.
Eks Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) itu mengatakan isu pagar laut kebanyakan dihebohkan dengan pernyataan kontraproduktif instansi pemerintah.
"Itu mungkin heboh, ya, mereka. Bukan rakyat," lanjut Deddy.
Dia dalam rapat juga meminta persoalan pagar laut bisa ditekankan sisi penegakan hukum, ketimbang menjatuhi sanksi.
Anggota Komisi II DPR RI Deddy Yevri Sitorus mengkritisi perbedaan pernyataan antarinstansi pemerintah menyikapi isu pagar laut. Kenapa?
- Siap-Siap, Kejagung Mulai Usut Korupsi di Polemik Pagar Laut
- Menteri Nusron Sudah Cabut 50 Sertifikat Pagar Laut dan Bakal Tambah Lagi
- Ini Kesimpulan Raker Komisi II & Menteri Nusron Wahid soal SHGB-SHM di Area Pagar Laut
- Bicara di Hadapan Menteri Nusron, Deddy PDIP Desak Pengusutan Skandal Pagar Laut
- 6 Pejabat ATR/BPN Dipecat Setelah Heboh Pagar Laut
- GMPM Desak Penegak Hukum Periksa Eks Menteri ATR/BPN Hadi Thajanto Terkait Pagar Laut