Rapat dengan Menkominfo, Ketua Komisi I Soroti Keberadaan Starlink di Indonesia 

Rapat dengan Menkominfo, Ketua Komisi I Soroti Keberadaan Starlink di Indonesia 
Ketua Komisi I DPR RI Nurul Arifin meminta Kemenkominfo bisa mempelajari soal pro dan kontra dari masuknya Starlink di Indonesia. ilustrasi. Foto: source for JPNN

jpnn.com, JAKARTA PUSAT - Ketua Komisi I DPR RI Nurul Arifin menyoroti masuknya penyedia layanan internet Starlink milik Elon Musk di Indonesia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Menkominfo Budi Arie di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/6).

"Hal ini memunculkan pro dan kontra," kata dia, Senin.

Menurut Nurul, Kemenkominfo seharusnya bisa mempelajari imbas negatif dari masuknya Starlink di Indonesia.

Terutama, mengkaji efek terhadap penyedia layanan internet lokal.

"Nah, sikap Kemenkominfo sebetulnya bagaimana, yang kontranya sudah dipelajari belum yang pro-nya bagaimana," kata Wakil Ketua Umum Golkar itu.

Nurul menyebutkan Starlink seharusnya bisa dikerahkan untuk menyediakan internet di wilayan 3T, yakni Tertinggal, Terdepan, dan Terluar.

Dengan begitu, kata dia, industri telekomunikasi dalam negeri tidak dirugikan dengan masuknya di Starlink.

"Kenapa harus dipusat? Apakah memang ada permintaan atau kompensasi yang diminta oleh pihak Starlink. Kalau kami berharap jangan membunuh industri telekomunikasi dalam negeri," ujar Nurul.

Ketua Komisi I DPR RI Nurul Arifin meminta Kemenkominfo bisa mempelajari soal pro dan kontra dari masuknya Starlink di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News