Rapat di DPR, Bahlil Ungkap Rencana Ubah Pengecer Gas Melon Jadi Subpangkalan
Bahlil pun mengatakan pemerintah bersama Kementerian ESDM terus bekerja maksimal demi memastikan harga elpiji terkontrol.
"Saya mempelajari betul, sudah bekerja maksimal dari agen dari Pertamina masuk ke agen-agen, masuk ke pangkalan-pangkalan baru masuk ke pengecer kalau dari agen ke pangkalan itu masih bisa dikontrol secara teknologi berapa yang dijual harganya berapa itu masih klir,” ujar dia.
Sementara itu, Bahlil setelah rapat kepada awak media mengatakan pemerintah tidak akan mempersulit syarat dari pengecer menjadi subpangkalan.
"Ya, agar niat pemerintah berjalan baik, masyarakat juga segera mendapatkan elpiji dengan mudah," ujar eks Ketua HIPMI itu.
Diketahui, tujuan perubahan pengecer menjadi subpangkalan agar pemerintah bisa mengontrol harga sampai ke konsumen.
Bahlil kemudian menerima pertanyaan awak media soal cara pengawasan pemerintah untuk mengontrol harga gas melon.
"Kalau pengawasannya, kan, pakai IP. Makanya, harga di pangkalan itu, kan, tidak ada kenaikan sama sekali, yang selalu berbeda harga itu, kan, ketika sampai di saudara-saudara kita di pengecer," katanya. (ast/jpnn)
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkap wacana mengubah pengecer menjadi subpangkalan terkait penyaluran elpiji tiga kilogram.
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan
- Sebelum Disetujui Prabowo, Tito Sebut Ibu Kota Negara Masih di Jakarta
- Anggota Komisi VI DPR Mengkritik Keras Kebijakan Kementerian ESDM Soal Distribusi LPG 3 Kg
- Versi Bahlil, Subsidi Gas Melon Tak Berkurang, Hanya Penyesuaian Aturan
- Sosialisasi Lemah, Anggota Komisi XII Minta Pemerintah Tunda Pembatasan Gas Elpiji 3 Kg
- Hasil Pertemuan Badan Aspirasi dengan Honorer akan Diteruskan ke Pimpinan DPR
- Diterima Badan Aspirasi DPR, Aliansi Honorer Menyampaikan 5 Tuntutan, Begini Isinya