Rapat Kabinet, SBY Minta Laporan Lengkap Seleksi CPNS

jpnn.com - JAKARTA--Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono kembali menggelar rapat kabinet bersama jajaran menterinya di kantor Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (7/2).
Salah satu yang akan dibahas dalam rapat itu adalah mengenai proses pelaksanaan penerimaan CPNS. Presiden mengaku banyak menerima laporan masyarakat. atas kegiatan penerimaan CPNS itu.
"Saya mendapatkan banyak sekali masukan dari masyarakat luas tentang penerimaan CPNS ini. Seperti biasa, ada yang puas dan tidak puas," kata Presiden saat membuka rapat tersebut.
Presiden mengaku memahami ada banyak juga ketidakpuasan dalam proses penerimaan CPNS itu.
Namun, kata dia, sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk melakukan seleksi dan melakukan pengangkatan PNS baru itu sesuai dengan sistem, aturan, dan kebutuhan negara dan pemerintah.
"Sepanjang itu yang dilakukan, sesuai dengan aturan, kebijakannya juga tepat, tentu kita pertanggungjawabkan," kata Presiden.
Menyoroti masalah CPNS ini, Presiden meminta Menteri PAN-RB Azwar Abubakar untuk memberikan laporan lengkap pelaksanaan penerimaan CPNS sejak tahun 2013 lalu.
"Kita akan mendengarkan laporan dn presentasi Menteri PAN menyangkut pelaksanaan penerimaan CPNS. Saya ingin dengar langsung," tandas Presiden. (flo/jpnn)
JAKARTA--Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono kembali menggelar rapat kabinet bersama jajaran menterinya di kantor Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat
- Peduli Kesehatan Mental Pelaut, PIS Gandeng Federasi Internasional
- Lari jadi Tren di Masyarakat, Waka MPR: Harus Didukung Upaya Wujudkan Udara Bersih
- Pemprov Jateng Berkomitmen Berikan Tali Asih Bagi Anak-anak Penghafal Al-Qur'an 30 Juz
- Honorarium Honorer di Bawah Rp 500 Ribu, Gaji PPPK Paruh Waktu Piro?
- Nakhodai IKA PMII, Fathan Subchi Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045
- Honorer di Jabatan Tampungan Diangkat PPPK Tahap 2? Info BKN Bikin Degdegan