Rapat Panja Banggar DPR Putuskan Asumsi Makro Sektor ESDM
Mercy lebih lanjut mengatakan, untuk pertama kalinya kebijakan konversi gas akan masuk ke wilayah Nusa Tenggara Timur di 2021.
Sementara untuk Maluku, Maluku Utara, Papua, dan seterusnya, konversi mitan akan disesuaikan dengan kesiapan infrastruktur depot gas di masing-masing wilayah.
"Soal subsidi LPG tabung 3 kg, pemerintah mengusulkan angka 7 juta metric ton, sementara keputusan Komisi VII ke Banggar 7.5 jt metric ton. Penambahan 500 ribu metrik ton didasarkan perhitungan kenaikan rerata tahunan demand LPG 3 kg 4,7% atau setara dengan 200-300 ribu MT," ucapnya.
Menurut Mercy, penambahan juga berdasarkan perhitungan konverter kit bagi nelayan dan petani, program jaringan gas dan beberapa hal lain.
"Dengan hitungan di atas didapat angka 7.5 Juta MT," katanya.
Mercy menyebut suasana rapat berjalan sangat kondusif. Para anggota panja semuanya memiliki semagat yang sama, APBN harus hadir untuk menjawab persoalan rakyat kecil.
"Kami akan terus mengawal dalam pembahasan lanjutan, sampai seluruh hasil kerja panja-panja disahkan oleh Banggar dan ditetapkan lebih lanjut dalam sidang paripurna DPR menjadi Undang-undang yang definitif tentang APBN TA 2021," pungkas Mercy.(gir/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Rapat panitia kerja Banggar DPR menetapkan asumsi mako sektor ESDM dan subsidi energi, sesuai hasil keputusan rapat Komisi VII DPR. Begini hasilnya.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Cucun Hadiri Kolaborasi Medsos DPR RI dengan Masyarakat Digital di Lembang
- SHP Pemprov Bali Belum Dicoret dari Daftar Aset, Wayan Sudirta DPR Minta Penjabat Gubernur Taati Hukum
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Komisi III DPR Menghadapi Dilema dalam Memilih Pimpinan dan Dewas KPK, Apa Itu?
- Komisi XI DPR RI Desak Apple Bertanggung Jawab Atas Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia