Rapat untuk Antisipasi Penyimpangan

Soal Pengakuan Antasari Azhar

Rapat untuk Antisipasi Penyimpangan
Rapat untuk Antisipasi Penyimpangan
Seperti diberitakan, dalam pemberitaan di sebuah tayangan televisi swasta, Antasari mengaku bahwa dirinya pernah diundang Presiden SBY ke istana negara pada awal Oktober 2008. Kala itu dia masih aktif menjabat sebagai ketua KPK.

Antasari mengungkapkan, dalam rapat terbatas tersebut, hadir sejumlah pejabat tinggi kementerian dan lembaga penegak hukum. Antara lain, Kapolri Bambang Hen darso Danuri, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Menkopolhukam Widodo A.S., Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Mensesneg Hatta Radjasa, dan Gubernur Bank Indonesia saat itu, Boediono.

Selain jajaran pejabat tersebut, Andi Mallarangeng yang menjabat sebagai juru bicara presiden dan Denny Indrayana yang berposisi sebagai staf khusus presiden juga ikut hadir di pertemuan itu.

Dalam pertemuan itu, Presiden SBY meminta pendapat Antasari terkait tindakan penyelamatan perekonomian Indonesia dari krisis ekonomi dunia. Antasari mengaku setuju atas niat tersebut. Namun, dia menegaskan jika ada indikasi pidana korupsi dalam proses itu, pihaknya akan menindak tegas.Presiden SBY sempat memberikan pernyataan bahwa pengucuran bailout tersebut untuk mencegah terjadinya krisis. (fal)

JAKARTA – Pengakuan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar tentang rapat di istana yang membahas pengucuran bailout


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News