RAPBD NTB 2016 Anjlok, Ini Penyebabnya
jpnn.com - MATARAM – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Amin tak menampik bahwa banyak sumber-sumber pendapatan daerah ini yang belum tergarap maksimal. Ini yang menyebabkan nilai RAPBD tahun 2016 jauh dari harapan.
“Memang beberapa sumber pendapatan yang belum tergarap maksimal,” kata Muhammad Amin di ruang kerjanya, kemarin seperti diberitakan Koran Lombok Pos (Grup JPNN.com).
Menurut Amin, salah satu yang memang masih menjadi persoalan yakni masih menumpuknya piutang-piutang. Pemprov NTB, kata Amin, belum bisa menagih piutang tersebut meski jumlahnya cukup fantastis.
Ia mencontohkan, piutang kepada perusahaan Daerah Maju Bersaing (DMB). Padahal, setoran deviden maupun piutang diveden dari PT DMB mestinya bisa mencapai sekitar Rp65.782 miliar lebih.
Menurutnya, setoran deviden itu terpaksa tak dicantumkan pada RAPBD tahun 2016. Pasalnya, kata Amin, selama ini pun deviden itu tidak bisa tertagih.
“Memang kita selaku pemegang saham punya hak terhadap deviden itu. Hanya saja belum bisa tertagih selama ini. Percuma kita paksakan dianggarkan di RAPBD 2016,” kataya.
Terkait deviden dari PT DMB sendiri, lanjutnya, Pemprov NTB terlebih dahulu akan menyelesaikannya secara internal.
Ia menegaskan, pada waktunya kelak, DMB wajib membayarkan kewajibannya tersebut.
MATARAM – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Amin tak menampik bahwa banyak sumber-sumber pendapatan daerah ini yang belum tergarap
- Beragam Produk Properti Berkualitas Hadir di Pameran Summarecon Expo 2024
- Rembuk Tani jadi Cara Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan Petani Sragen
- Harga Minyakita Tak Naik di Semua Daerah, Ah Masa?
- Dukung Industri dalam Negeri, Bea Cukai Beri Izin Fasilitas PLB ke Perusahaan Ini
- Gandeng LAPI ITB, Pertamina Patra Niaga Gerak Cepat Investigasi Kualitas Pertamax
- Mendag Klaim Harga Minyakita Bakal Turun Pekan Ini