Rapimnas PPP Digeruduk Massa
jpnn.com - JAKARTA - Kantor DPP PPP tegang. Sejumlah orang yang mengaku kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendatangi kantor DPP PPP di Jalan Proklamasi Jakarta Pusat sekitar pukul 22.30 WIB. Mereka datang dengan mengendarai motor.
Begitu tiba di DPP PPP, salah seorang yang mengakui kader PPP itu menyatakan bahwa Rapat Pimpinan Nasional I yang diselenggarakan Sabtu malam ini tidak sah karena tidak dihadiri oleh Ketua Umum PPP Suryadharma Ali.
"Enggak sah. Ketua umum enggak datang," kata salah satu pria di pelataran kantor DPP PPP, Jakarta, Sabtu (19/4).
Setelah itu, rombongan tersebut merengsek naik ke tempat dilakukannya Rapimnas. Di sana, mereka meminta agar Rapimnas dibubarkan. "Kita datang dengan damai, menuntut rapat ini dibubarkan," ujarnya.
Di depan ruang Rapimnas, sempat terjadi dorong-dorongan antar polisi dengan para rombongan tersebut. Rombongan itu meminta agar rapat itu dibubarkan. "Kami menuntut keadilan kenapa ketua enggak ada tetap ada rapat. Kita dari tadi malu menonton televisi. Hidup PPP. Bubarkan rapat ilegal," katanya.
Sementara itu, kader muda PPP, Ustad Moestaqim Dahlan menyatakan, ada kader PPP yang sudah dipecat atau dinonaktifkan tapi tetap memimpin rapat. Karenanya, ia meminta agar Rapimnas segera dibubarkan. Apalagi Suryadharma juga tidak hadir dalam rapat itu.
"Sampai 23.00 WIB tadi rapat tetap dilanjutkan padahal SDA tidak ada di lokasi. Kalau tidak ada SDA rapat ini akan kami bubarkan," ujar Moestaqim.
"Rapat ini seharusnya dibubarkan. Rapat sampai tengah malam apakah mau pemakzulan kah? Ada kader yang dipecat tapi masih mimpin rapat," imbuhnya lagi. (gil/jpnn)
JAKARTA - Kantor DPP PPP tegang. Sejumlah orang yang mengaku kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendatangi kantor DPP PPP di Jalan Proklamasi
- Perbedaan Data Kerugian Lingkungan Kasus Korupsi Timah Sorot Perhatian di Persidangan
- Mobil Sukarelawan Andika-Hendi Tabrak Pohon di Semarang, 2 Orang Masuk RS
- Kecelakaan di Tol Cipularang, Sopir Truk Trailer Tersangka
- Sikap Ahli di Sidang Kasus Timah Tidak Etis, Perhitungan Kerugian Negara Diragukan
- Rayakan HUT ke-24, Epson Berkomitmen Berikan Dampak Positif Bagi Masyarakat Indonesia
- Ahmad Muzani Ingatkan Warga Jaga Persatuan & Kesatuan Menjelang Pilkada 2024