Rapor Hilang, Mengulang dari Kelas 1 SD
Minggu, 15 Juli 2012 – 01:22 WIB
"Seandainya anak ini punya bukti (rapor) bahwa dia dari kelas 4, pasti kita langsung tempatkan dia sesuai dengan kelasnya (kelas 5)," kata Idris yang ditemui di SD Inpres Taengtaeng, Sabtu, 14 Juli.
Apalagi, Kabupaten Gowa kini menganut sistim Kelas Tuntas Berkelanjutan. Sistim ini menjamin seluruh pelajar di Gowa (negeri mau pun swasta) tidak akan tinggal kelas, mulai dari kelas 1 hingga kelas 3 SMA. Sepanjang kehadirannya mencapai 80 persen di tiap tingkatan kelas. Namun dalam masalahnya, Aldi sulit dimasukkan dalam sistim karena belum ada bukti (rapor) telah menuntaskan kelas-kelas yang dilewati ketika bersekolah di SD KIP Barabaraya.
Dinas pendidikan Gowa sendiri akan menunggu hingga Renaldi mendapatkan kembali rapornya. Jika sudah ada, Aldi akan dinaikan ke kelas 5.
Kepala SD Inpres Taengtaeng Abdul Khalik mengakui Aldi tergolong murid yang cerdas kendati usianya memang jauh lebih tua. Karena itu, dia menyayangkan Aldi harus kehilangan waktu beberapa tahun hanya karena persoalan rapor yang hilang.
Sungguh ironi karier pendidikan Muhammad Renaldi Rasyid. Berprestasi di kelasnya, namun dipaksa mengulang dari kelas 1 SD. Persoalannya pun sepele.
BERITA TERKAIT
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408
- Melihat dari Dekat Upaya Tanoto Foundation Membentuk Generasi Unggul di TSG 2024