Rara Mandalika

Oleh: Dahlan Iskan

Rara Mandalika
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Mungkin banyak juga yang menginginkan tetap saja di bulan Maret. Di musim hujan. Dengan alasan sederhana: agar Rara bisa beraksi lagi. Menghibur sekali.

Pun secara internasional. Ada kearifan lokal dalam event internasional. Ada nama orang Indonesia yang diberitakan hampir sejajar dengan para juara.

Yang sedih adalah tokoh-tokoh yang semula berharap ikut top di event besar tersebut. Yang telah bekerja keras mempersiapkan balapan bergengsi itu. Tiba-tiba nama-nama itu tenggelam oleh Rara.

Siapa Rara?

Anda sudah tahu: dia tarot. Spesialisasinyi: mencegah, menahan, menggeser, dan menyetop hujan.

Di Bali, Rara itu diibaratkan Calon Arang. Di zaman Kerajaan Kadiri-nya Prabu Airlangga.

Sama-sama wanita. Sama-sama single parent. Sama-sama punya anak satu. Sama-sama punya kesaktian.

Calon Arang, perempuan, punya kemampuan magic luar biasa. Sampai pasukan Raja Airlangga saja tidak bisa menundukkannyi.

Ada juga tokoh yang sebenarnya sudah berusaha menenggelamkan diri dari Rara maupun dari hiruk pikuk Mandalika, tetapi tidak bisa tenggelam begitu saja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News