Rasa Sayang jadi Benci, Honorer K2 Siap Golput
jpnn.com, JAKARTA - Seruan Ketua Umum Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI) Lukman Said untuk golput pada pemilu 2019 langsung direspons para pentolan honorer K2 (kategori dua).
Mereka menyatakan setuju dan siap golput ssaat pemilu bila revisi UU ASN tidak disahkan tahun ini. Revisi ini menjadi pintu masuk honorer K2 menjadi CPNS.
"Kami siap sukseskan golput pemilu," kata Koordinator Wilayah Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Jawa Barat Iman Supriatna kepada JPNN, Senin (30/4).
Dukungan juga diberikan Ketum FHK2I Titi Purwaningsih. Dia menyatakan setuju bila aksi golput pemilu jadi viral di honorer K2.
"Kalau revisi UU Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak juga disahkan, golput pemilu, why not? Kami setuju banget dengan seruan Ketum ADKASI," tegasnya.
Eko Mardiono, Korwil FHK2I Jawa Timur mengungkapkan, bukan hanya honorer K2 yang akan golput tapi juga anak, istri/suami serta sanak saudara.
"Woooow percaya tidak percaya, semua sanak saudara, istri dan anakku, akan aku sarankan engak usah ikut pemilu. Karena yang ada di depan mata saja (honorer K2, red) tidak diperhatikan. Apalagi yang tidak ketahuan. Rasa sayang bisa jadi benci..ciiiii..ciiiii," sergah Eko.
Korwil FHK2I Jawa Tengah Ahmad Saefudin menyatakan, optimististis revisi UU ASN akan disahkan dalam waktu yang tidak lama lagi, mengingat agenda politik semakin dekat. Dengan begitu honorer K2 tidak perlu golput. (esy/jpnn)
Para honorer K2 siap menjadi golput pada Pemilu 2019 jika revisi UU ASN belum juga disahkan sebagai payung hukum pengangkatan honorer K2 jadi CPNS.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Bagi Honorer TMS Sudah Dibuka, Cukup Unggah 2 Dokumen
- Dirjen Nunuk Tegaskan P1 Tetap Prioritas Penempatan PPPK 2024
- BKD Tolak Honorer Non-Database BKN Ikut Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2
- Bukan Bocoran, Materi Soal Seleksi Kompetensi PPPK 2024 Seperti Ini Dikeluhkan Honorer
- Wamendagri Pastikan Hasil Pilkada Jakarta Valid Meski Angka Golput Tinggi
- Partisipasi Pemilih Rendah, Pilkada Jakarta 2 Putaran Dinilai Realistis