Rasain, Hacker Gagal Nikmati Duit Yayasan Alit Surabaya
SURABAYA – Apes. Itu yang mungkin dirasakan hacker yang membobol e-mail Yayasan Arek Lintang (Alit) Surabaya. Pasalnya, hacker tersebut gagal menikmati uang bantuan yang mereka serobot. Dana bantuan sebesar EUR 21 ribu itu bahkan akan ditransfer balik dari rekening pelaku ke rekening asal milik Yayasan Schmitz-Stiftungen di Jerman.
Kepastian itu didapat setelah Direktur Eksekutif Yayasan Alit Surabaya Yuliati Umrah mendengar informasi bahwa uang yang dibobol belum berhasil dicairkan.
"Soalnya, rekeningnya langsung diblokir setelah kejadian," kata Yuliati kepada Jawa Pos. Pemblokiran itu dilakukan sehari setelah dirinya menyampaikan laporan tertulis ke Polda Jatim. Berbekal surat tanda laporan polisi, dia membekukan rekening atas nama Yuliati Fitria yang digunakan untuk menampung uang bantuan dari Yayasan Schmitz-Stiftungen.
Yuli -sapaan Yuliati Umrah- mengatakan, belum hilangnya uang bantuan tersebut diketahui dari bank tempat pelaku membuka rekening di Dumai. Dari sambungan telepon, dia mendapat kabar bahwa pelaku beberapa kali mendatangi kantor bank tersebut.
"Ternyata pelakunya berani muncul," katanya.
Kepada bank, pelaku yang juga seorang perempuan itu mengaku kaget ketika rekeningnya diblokir. Karena itulah, pelaku meminta kepada bank untuk membuka pemblokiran tersebut agar bisa mengambil isinya. Karena sudah ada laporan polisi, pihak bank meminta Yuli mengabarkan hal tersebut kepada Polda Jatim.
Sejak itulah, komunikasi antara Yuli, bank, dan Polda Jatim semakin intens. Bahkan, mereka meminta bantuan perempuan dari Pamekasan itu untuk menghubungkan dengan pejabat Yayasan Schmitz-Stiftungen di Jerman. Tujuannya, memproses pemblokiran dan pengambilalihan isi rekening.
Dia menjelaskan, dalam komunikasi tersebut, tiap-tiap pihak menjelaskan analisisnya mengenai laporan Yuli. Misalnya, pihak kepolisian menduga bahwa duit tersebut dibobol pelaku cyber crime. Hal itu diperkuat dengan bukti-bukti yang diserahkan Yuli.
Dalil tersebut ternyata dapat diterima oleh pihak bank selaku pengendali rekening. Bank juga meminta pernyataan resmi dari Yayasan Schmitz-Stiftungen selaku pengirim uang tersebut. Isi pernyataan itu, yayasan kemanusiaan tersebut memang mengirim duit tersebut ke nomor rekening pelaku sesuai dengan arahan melalui e-mail.
Bukan itu saja, pihak bank di Indonesia juga meminta pernyataan resmi dari Bank Swiss. Sebab, Yayasan Schmitz-Stiftungen mengirimkan uang tersebut dengan menggunakan rekening di bank itu. "Semuanya memberikan pernyataan yang bersesuaian," jelas Yuli.
Surat pernyataan itu kemudian dikirim ke kantor pusat bank di Indonesia. Keputusan akhirnya, duit yang sekarang masuk ke rekening pelaku akan dikirim balik ke rekening asal di Bank Swiss. Dengan begitu, uang tersebut gagal dinikmati oleh pelaku karena rekening sudah diblokir.
Yuli sudah mendapat kepastian dari Polda Jatim bahwa kasus tersebut tetap berjalan meski uangnya dikirim lagi ke Jerman. Sebab, jika uang itu ditahan menjadi barang bukti, pengembaliannya memakan waktu lama. "Harus ada putusan hukum yang berkekuatan tetap," jelasnya.
Sementara itu, pelaku masih berusaha merebut lagi uang yang berhasil dibobolnya. Setiap hari pelaku masih berusaha membuka paksa e-mail Yayasan Alit Surabaya. Dalam sehari, upaya tersebut sampai dua kali. Hal itu diketahui Yuli dari informasi yang diterimanya bahwa ada percobaan membuka paksa e-mail tersebut dengan kata sandi lama.
Seperti diberitakan, e-mail Yayasan Alit dibobol hacker. Pelaku mengirim surat elektronik palsu yang berisi perubahan nomor rekening untuk menampung dana bantuan dari yayasan kemanusiaan di Jerman. Akibatnya, pengiriman uang EUR 21 ribu berhasil dialihkan ke rekening pelaku.(eko/c11/oni/flo/jpnn)
SURABAYA – Apes. Itu yang mungkin dirasakan hacker yang membobol e-mail Yayasan Arek Lintang (Alit) Surabaya. Pasalnya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa, Oknum Kades di Jember Ditahan Polisi
- Mengubah Sampah Jadi Pulsa, Begini Caranya
- Dor! Mulyono Ditembak Tim Polda Riau, Dia Bawa Sabu-Sabu Senilai Rp 30 Miliar
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Putus Total, Ini Alternatifnya
- 22 Los Pedagang di Pasar Pelelangan Ikan Sodoha Kendari Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
- Catat ya, PPPK Bukan Sekadar Pengganti Baju Honorer