Rasain, Tepergok Beli Handphone dengan Uang Palsu

Berdasar pelat nomor pelaku, polisi berhasil mengantongi identitas Purwanto. Pelaku diringkus di tempat tinggalnya di Jalan Ketapang.
''Kami tangkap pada pukul 03.30 saat dia tidur,'' jelas Yudho.
Awalnya, pelaku tidak mengakui perbuatannya. Dia membantah tuduhan mengedarkan upal. Polisi kemudian menggeledah kamar Purwanto.
Dari sana, petugas menemukan barang bukti lain. Yaitu, upal pecahan ratusan ribu rupiah. Jumlahnya enam lembar. Ciri-ciri uang itu sama persis dengan yang digunakan untuk membeli HP Novita.
Kepada polisi, Purwanto mengaku terpaksa mengedarkan upal. Dia kepepet utang. Padahal, dari catatan polisi, aksi Purwanto terkait dengan uang palsu bukan sekali ini saja.
Sebelumnya, dia dua kali masuk penjara karena mengedarkan upal. ''Di Polsek Gubeng dan Wonokromo,'' ucap Purwanto.
Meski begitu, dia tidak kapok. Ceritanya, Purwanto ditawari kembali mengedarkan upal oleh seorang temannya. Dia pun tertarik.
Upal tersebut dibeli dengan uang asli. Perbandingannya 2:1. Artinya, upal Rp 200 ribu dibelinya dengan menggunakan uang asli senilai Rp 100 ribu.
Pelaku pengedar uang palsu kembali ditangkap polisi setelah dua kali pernah dipenjara dengan kasus yang sama.
- Ini Tampang Pengedar Uang Palsu di Cianjur
- Hubungan Sekar Arum Widara dengan Sindikat yang Ditangkap Polsek Tanah Abang
- Terungkap, Asal Uang Palsu yang Diedarkan oleh Sekar Arum Widara
- Mengedarkan Uang Palsu, Sekar Arum Terancam 15 Tahun Dipenjara
- Sekar Arum Ditangkap atas Dugaan Pengedaran Uang Palsu, Suami Siri Diperiksa
- Kasus Sekar Arum Widara, Polisi Selidiki Keterlibatan Sindikat Uang Palsu