'Rasanya Seperti Kakak Saya yang Ditembak': Arti Buaya Bagi Warga Pribumi Australia

'Rasanya Seperti Kakak Saya yang Ditembak': Arti Buaya Bagi Warga Pribumi Australia
Masyarakat tradisional Yalanji ingin pengunjung menunjukkan rasa hormat terhadap bahaya alam, seperti buaya air asin. (ABC Far North: Christopher Testa)

Sejak itu, sebuah video Instagram yang tidak terkait, menayangkan seorang pria melompat ke tempat yang diberi judul "perairan yang dipenuhi buaya" di Queensland Utara.

Video tersebut menuai kritik dari para pakar konservasi lingkungan.

Francis Walker, saudara perempuan Bibi Kathleen, yang juga manajer tur di kawasan Bloomfield, mengatakan para pemandu sering kali harus memperingatkan pengunjung agar tidak menunjukkan prilaku yang berisiko di sekitar sungai, air terjun, serta untuk menghormati tempat-tempat suci.

"Ketika kami di sana, kami melihat orang-orang dan mengatakan, 'Jangan berenang, baca peringatannya' tetapi dalam banyak kasus, orang tidak mendengarkannya," katanya.

"Apa yang kita lakukan? Kita bisa memasang banyak papan tentang tempat-tempat keramat, papan peringatan buaya, tapi ini semua kembali ke tingkat pendidikan pengunjungnya."

Francis mengatakan pengunjung harus meminta informasi keselamatan kepada suku Pribumi Aborigin saat berada di pedesaan.

"Kami tahu beberapa totem kami berbahaya, tetapi kami sudah lama tinggal di sini dan kami tahu di sungai kami ada buaya," katanya.

"Dan ya, jumlah buaya di sungai telah meningkat, tapi kami masih sangat menghormati. Kami masih berburu dan berkumpul di sepanjang sungai."

Buaya itu telah membunuh seekor anjing peliharaan setelah menyerang pemilik anjing di dekat Sungai Bloomfield

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News