Rasio Kredit Berisiko KB Bank Turun, Kini di Bawah 27 Persen
Robby menyebutkan komitmen dan dukungan yang kuat dari KBFG menjadi kunci utama dari terus membaiknya kinerja fundamental dan kualitas aset KB Bank.
"Struktur permodalan dan likuiditas kami juga terus terjaga sehingga mampu memperkuat berbagai langkah-langkah untuk mendorong pertumbuhan kami," ujar Robby.
KBFG sebagai institusi finansial terbesar di Korea Selatan dengan total aset termasuk aset kelolaan (AUM) mencapai lebih dari Rp 14.660 triliun dikenal dengan dukungan dan komitmen kuat terhadap upaya pertumbuhan KB Bank.
Hal ini ditunjukkan melalui berbagai langkah inisiatif seperti implementasi core banking system mutakhir yang dikembangkan oleh KBFG yaitu Next Generation Banking System (NGBS), hingga penguatan struktur modal KB Bank melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT). Terbaru KBFG melalui KB Kookmin Bank juga menerbitkan Standby Letter of Credit (SBLC) sebagai jaminan pinjaman KB Bank kepada Korean Development Bank guna memperkuat struktur pendanaan dalam rangka memperluas ekspansi kredit KB Bank.
Selain perbaikan fundamental, tahun ini KB Bank juga menargetkan pertumbuhan kinerja dari ekspansi kredit yang dijalankan.
Segmen korporasi atau wholesale menjadi anchor dalam upaya pertumbuhan ini dengan menciptakan ekosistem bisnis untuk segmen UMKM dan juga ritel.
"Contoh nyata dari upaya ini antara lain diwujudkan melalui kerja sama dealer financing dengan PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) baru-baru ini," ucap Robby.
DCVI merupakan distributor resmi truk dan bus Mercedes-Benz di Indonesia, memiliki ekosistem industri otomotif khususnya kendaraan niaga yang sangat menjanjikan pertumbuhannya.
Upaya KB Bank memperbaiki fundamental dan kualitas membuahkan hasil karena rasio kredit berisiko atau LAR turun di bawah 27 persen
- Chitose Catatkan Peningkatan Laba Signifikan di Kuartal III 2024
- Q3 Bank bjb Catat Laba Konsolidasi Rp1,7 Triliun
- bank bjb Mampu Jaga Kinerja Bisnis Berkelanjutan Hingga Q3 2024
- Agustus 2024, BTN Salurkan Kredit Capai Rp355,27 Triliun
- Pertamina dan NEXI Teken Amendemen MoU di AZEC Ministrial Meeting, Ini Kesepakatannya
- Dukung Transisi Energi Nasional, Kredit Terbarukan Bank Mandiri Meroket Tajam