Rasio Kredit Bermasalah BCA Meningkat

Rasio Kredit Bermasalah BCA Meningkat
BCA. Foto: Jawa Pos/JPNN

Pengurangan kredit dan melimpahnya likuiditas membuat rasio pendanaan bank terhadap penyaluran kredit (loan to funding/LFR) menjadi 77,1 persen atau di bawah ketentuan Bank Indonesia 78–92 persen.

Selanjutnya, rasio kecukupan modal masih cukup tinggi di 21,9 persen.

’’Tahun ini kami mengincar pertumbuhan dari sektor infrastruktur. Kami akan selektif memilih proyek infrastruktur yang cukup tinggi dari segi komersial, tapi juga mempunyai manfaat bagi masyarakat,’’ papar Jahja.

Sementara itu, BCA belum menentukan aksi pembelian dua bank kecil.

Perseroan masih menganggarkan belanja modal Rp 4 triliun tahun ini untuk mengakuisisi dua bank umum kelompok usaha (BUKU) I dan menyuntik modal ke beberapa anak usaha.

’’Belum kami tentukan. Masih tahap penjajakan,’’ jelas Jahja. (rin/c22/noe)

Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) meningkat dari 0,7 persen pada 2015 menjadi 1,3 persen tahun lalu.


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News