Rasio Produktivitas Karyawan BTN Terendah

Rasio Produktivitas Karyawan BTN Terendah
Rasio Produktivitas Karyawan BTN Terendah

jpnn.com - JAKARTA - Rasio produktivitas karyawan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) merupakan yang terendah dibandingkan tiga bank BUMN lainnya, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia.

Setiap karyawan BTN hanya mampu menyumbang laba bersih sebesar Rp 195 juta, jauh dibandingkan karyawan Bank Mandiri yang mampu menyumbang Rp 554,09 juta, BNI Rp 347 juta, dan BRI sebesar Rp 260,5 juta.

Perhitungan kontribusi karyawan atas laba bersih tersebut dihitung dari perolehan laba bersih bank dibagi jumlah karyawan. Per Desember 2013, laba bersih BTN tercatat sebesar Rp 1,56 triliun, dengan jumlah karyawan sebanyak 8.011 orang, sehingga rasio laba bersih per karyawan BTN hanya sebesar Rp 195 juta.

Di sisi lain, Bank Mandiri merupakan bank yang karyawannya mampu mengontribusi laba bersih paling besar. Dengan jumlah karyawan sebanyak 33.982 orang dan perolehan laba bersih 2013 sebesar Rp 18,83 triliun, tiap karyawan Bank Mandiri mampu menyumbang perolehan laba bersih ke perusahaannya sebesar Rp 554,09 juta.

Di posisi kedua dan ketiga karyawan bank dengan produktivitas tertinggi ditempati oleh BNI dan BRI. Setiap karyawan BNI mampu menyumbang perolehan laba bersih sebesar  Rp 347 juta, dihitung dari pembagian laba bersih 2013 sebesar Rp 9,05 triliun dibagi 26.100 orang karyawan bank tersebut. Sedangkan karyawan BRI mampu memberikan kontribusi laba bersih sebesar Rp 260,5 juta, dihitung dari pembagian laba bersih 2013 sebesar Rp 21,16 triliun dibagi 81.238 orang karyawan.

Meski kontribusi karyawan BTN atas laba bersih perusahaannya adalah yang terendah dibandingkan tiga bank BUMN lainnya, rasio biaya personalia per kepala di bank tersebut justru mencapai Rp 201 juta/orang. Biaya personalia ini memasukkan gaji yang dikeluarkan perusahaan dan biaya-biaya pelatihan. Rasio biaya personalia per kepala karyawan BTN berada di peringkat ketiga tertinggi, di bawah BRI yang justru menjadi bank pencetak laba terbesar selama 7 tahun berturut-turut.

Pengamat perbankan Edwin Sinaga mengatakan, dari perhitungan revenue per head account terlihat bahwa BTN kurang efisien. Rendahnya tingkat produktivitas karyawan BTN tersebut disebabkan efisiensi dan kemampuan BTN yang sangat terbatas untuk ekspansi.

“Ini menunjukkan secara company, BTN tidak mampu memperbesar bisnisnya, karena keterbatasan modal. Akibatnya, BTN tidak mampu mengoptimalkan asetnya, termasuk produktivitas para karyawannya, menjadi tidak optimal pula dalam mengontribusi ke laba bersih,” jelas Edwin, kepada wartawan di Jakarta, Minggu (27/4).

JAKARTA - Rasio produktivitas karyawan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) merupakan yang terendah dibandingkan tiga bank BUMN lainnya, Bank Mandiri,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News