Rasisme di Militer Amerika Begitu Parah, Travis King Pilih Kabur ke Korut
Kamis, 17 Agustus 2023 – 01:42 WIB
Travis King pernah mengalami masalah hukum setelah ia ditempatkan di Korea Selatan.
Di Korsel, ia sempat ditahan di penjara selama 48 hari pada awal tahun ini karena tidak membayar denda atas perusakan sebuah kendaraan patroli kepolisian.
King sebetulnya sudah dijadwalkan untuk dipulangkan ke AS pada 17 Juli dan di sana ia akan menghadapi tindakan indisipliner.
Namun, ia ternyata tidak mengikuti penerbangan ke AS dan justru mengikuti tur ke JSA pada keesokan harinya.
Insiden King itu muncul pada saat ketegangan meningkat karena Korut terus melakukan uji coba persenjataan, termasuk dengan meluncurkan rudal balistik antarbenua Hwasong-18 pada Juli. (ant/dil/jpnn)
Travis King, yang menyeberangi garis demarkasi militer ke Korea Utara dalam kunjungan ke Kawasan Keamanan Bersama (JSA) di zona demiliterisasi Korea (DMZ)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
BERITA TERKAIT
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Sebuah Laporan Menunjukkan Tindakan Rasisme yang Terjadi di Lembaga Penyiaran Australia ABC
- Joe Biden Kumpulkan Tim Keamanan untuk Bahas Eskalasi di Timur Tengah, Panik?
- Korut Pamer Rudal Balistik Anyar, Hulu Ledak Superbesar
- Korut Sebut Persekutuan Amerika-Jepang-Korsel Sudah Menyerupai NATO versi Asia