Raskin Ditolak Warga Karena Lebih Tepat Buat Pakan Ternak
Setelah dicek tidak ada masalah, maka beras baru dibagi. Sedangkan, kalau tidak bermasalah maka ditolak dan dikembalikan untuk mendapatkan ganti.
“Kalau memang dianggap jelek, yang kami terima selama ini tergolong kualitas rendah. Namun, masih bisa dipakai atau dikonsumsi. Kalau sudah parah, pasti kami tolak seperti yang pencairan pertama dahulu,” tandasnya.
Hal senada juga disampaikan Kades Duduksampeyan, Said Sa’dan. Pada beberapa kali beras raskin tidak dibagikan. Sebab, berasnya berkutu dan juga hancur menimbulkan semacam serbuk.
“Hal seperti sudah sering terjadi dan pasti kami tahan. Kemudian kami laporkan agar bisa mendapatkan ganti yang lebih layak,” tukasnya.
Camat Benjeng, Nuryadi melalui Kasi Kesra, Umi Fatimah mengakui memang pernah ada komplain terkait beras Bulog.
Saat itu, jatah bulan Januari baru turun pada Mei. Pada waktu turn pertama, dua desa melakukan protes. Mereka mendapatkan jatah beras yang tak layak, karena berkutu dan rusak.
“Desa Metatu dan Karangploso yang laporan. Lalu kami hubungi Bulog dan diganti,” tuturnya.
Dikatakan, dia tidak tahu menahu kalau masih ada beras Bulog yang tidak layak beredar. Sebab, selama ini pembagian beras langsung ke desa-desa tanpa melalui kecamatan.
Beras miskin ditolak warga. Kualitas sangat buruk. Penerima menganggap raskin yang dibagi-bagikan pantasnya buat pakan ternak.
- KPPU Segera Panggil Pihak Terkait Imbas Rembesnya Gandum Pangan buat Pakan Ternak
- Politeknik Pertanian Negeri Kupang Bikin Inovasi Pakan Ternak dari Daun Kelor
- Wamentan Harvick Optimistis Indonesia Bisa jadi Produsen Suplemen Pakan Ternak Dunia
- Peternak Blitar Berterima Kasih Atas Respons Cepat Mentan Amran Atasi Masalah Pakan Ternak
- Teknologi Tepat Guna TEKAD Bebaskan Ketergantungan Warga dari Pengepul Pakan Ternak
- Tingkatkan Produktivitas Hewan Ternak Lewat Pemenuhan Pakan, Ganjar Creasi Dorong Ketahanan Pangan