Raskin Hambat Diversifikasi Pangan
Selasa, 17 April 2012 – 17:01 WIB

Raskin Hambat Diversifikasi Pangan
Menurut Suryana, langkah pemerintah dengan menggulirkan program raskin justru semakin memanjakan masyarakat untuk mengkonsumsi beras. Akibatnya, progran diversifikasi pangan dengan mengalihkan ke singkong dan umbi-umbian akan semakin sulit diwujudkan.
Baca Juga:
Selain itu, pola seperti ini berdampak pada hasil produksi dan juga luas lahan ubi kayu atau singkong yang cenderung mengalami penurunan dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. "Meskipun dilihat dari segi produktifitas rata-rata tertolong naik 4,3 persen per tahun. Namun, butuh kerjakeras ekstra merubah mandset itu," ujarnya.
Pada kesempatan sama, Ketua MAsyarakat Singkong Indonesia (MSI) Suharyo Husen mencatat, produksi singkong selama 10 tahun terakhir cenderung naik. "Kenaikan produksi terjadi karena peningkatan hasil per hektar dari 12,9 ton menjadi 19,5 ton per hektar," tandasnya.
MSI menargetkan pada tahun 2015 nanti petani sudah tidak lagi menjual singkong dalam kondisi basah. MSI menargetkan, petani harus mampu mengolah singkong terlebih dahulu sebelum mereka menjualnyal.
JAKARTA - Mengubah mindset masyarakat untuk mengurangi konsumsi beras bukanlah hal yang mudah. Apalagi, masyarakat terus dicekoki oleh berbagai program
BERITA TERKAIT
- Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 26 April 2025, Turun Lagi
- Harga Emas Antam Hari Ini 26 April di Pegadaian, UBS Turun Sedikit
- Harga Emas Antam Hari Ini 26 April 2025, Waduh, Turun Lumayan
- Satu Dekade KUMPUL, Momentum Perkuat Ekosistem Kewirausahaan Berkelanjutan
- Pemerintah Prediksi Nilai Transaksi Ritel di 2025 ini Bakal Turun 8 Persen
- Wujudkan Keberpihakan pada Ekosistem, Pelindo Mulai Restorasi Pesisir Tahap Dua