Ratakan Distribusi Pertamax

Solusi Gaikindo agar Pengguna BBM Nonsubsidi Makin Banyak

Ratakan Distribusi Pertamax
Ratakan Distribusi Pertamax
Hal itu akan menjadi salah satu cara untuk mengedukasi konsumen sehingga mulai terbiasa dengan pertamax. "Hal kedua yang juga ingin kita jaga bahwa perbaikan moral itu penting. Bahwa premium itu tidak untuk mobil mewah. Saya setuju mobil dinas pemerintah dilarang mengonsumsi premium. Di kantor, saya juga sudah meminta seluruh karyawan pakai pertamax untuk mobilnya," tegas Johnny.

Hal ketiga yang harus diwaspadai adalah penyalahgunaan BBM bersubsidi, baik berupa penimbunan maupun pembelian dengan cara tidak wajar. "Sering kan kita lihat orang beli banyak pakai jeriken," katanya.

Jika tiga hal itu diawasi dengan baik, Johnny yakin akan ada dampak positif, setidaknya untuk jangka panjang. Apalagi jika ditambah pengurangan atau bahkan penghapusan pajak untuk BBM jenis pertamax. Saat ini pertamax dikenai pajak pertambahan nilai (PPN) 10 persen dan pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBB KB) 5 persen sehingga total 15 persen.

"Kalau pajaknya berkurang atau hilang, kan jadinya perbedaan harganya tidak terlalu jauh dari premium," ungkapnya. Seandainya tanpa pajak, harga pertamax bisa di kisaran Rp 7.500 per liter.

JAKARTA - Berbagai alternatif solusi guna menekan penggunaan BBM bersubsidi terus bermunculan. Para pelaku industri otomotif lebih senang bila pemerintah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News