Ratapan Orangtua Siswa yang Dibantai Sahabatnya Itu Sungguh Menyedihkan

Ratapan Orangtua Siswa yang Dibantai Sahabatnya Itu Sungguh Menyedihkan
Keluarga menangis histeris di depan jenazah Riki Pradana Sinaga di rumah duka, Sabtu (5/11). Foto: metrosiantar/jpg

jpnn.com - SIMALUNGUN - Kepergian Riki Pradana Sinaga, 18, sangat meninggalkan duka mendalam bagi Muliadi Sinaga, 40, dan istrinya Legiani, 39.

Hal itu terlihat ketika pasutri itu menyambut jenazah Riki tiba di rumahnya dengan histeris, Sabtu (5/11) sore. 

Tak hanya itu, kedua orangtua dan kakeknya pun langsung terkulai lemas dan tak sadarkan diri. Di tengah-tengah pelayat, ayah korban yang sudah siuman langsung terlihat emosi.

“Biar kubunuh dia… Mana dia… Harusnya aku yang bunuh dia. Kenapa dia gantung diri, harus aku yang bunuh dia,” teriak Muliadi yang terus ditenangkan keluarga dan pelayat yang hadir di sana. 

Sementara sang ibu tampak terus menerus memeluk jenazah Riki. Ia seakan tak percaya anak kesayangannya itu telah pergi untuk selamanya. 

“Sakit kalilah kowe Ki, Koyok opolah kowe ngerasake sakite lah mabengi Ki. Kok nggak ditolongi kawanmu Ki. Omonge kawanmu oke Ki tapi kok ora eneng seng nolong kowe Ki?” 

(Sakit sekali lah kau ini. Kayak apalah yang kau rasakan sakitnya tadi malam Ki, Kok nggak ditolongi kawanmu Ki, Katanya kawanmu banyak. Tapi kok gak ada yang menolongmu Ki?),” ratap ibunda Riki yang terus-menerus memeluk putra kesayangannya itu.

Seperti diketahui, Riki merupakan pelajar SMK Alwasliyah Serbelawan Jurusan Automotif. 

SIMALUNGUN - Kepergian Riki Pradana Sinaga, 18, sangat meninggalkan duka mendalam bagi Muliadi Sinaga, 40, dan istrinya Legiani, 39. Hal itu terlihat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News