Ratih Merasa Diperlakukan tak Menyenangkan di Pos Polisi
"Padahal saya sudah lima hari ke sana, tetapi sebelum sebelumnya saya tidak melapor (ke penjagaan,red). Kalaupun saya harus melapor kenapa baru hari ini, kenapa tidak di hari sebelumnya," ujar Ratih.
Zu kemudian mengatakan kepadanya dengan nada kasar. Bahwa Ratih tidak mengikuti aturan. "Kenapa saya suruh turun, ibu tidak turun," ujarnya menirukan Zu.
Ratih menjawab, bahwa ia akan memarkirkan kendaraan terlebih dahulu karena dia menggunakan kendaraan roda empat. Saat Ratih turun dari mobil, ia langsung dibentak-bentak oleh Zu.
Di penjagaan, oknum itu memukul-memukul meja. Memarahi Ratih. Mempelototinya. Dan menghentakkan kaki. Itulah yang membuat Ratih trauma.
"Padahal kan penjagaan tidak perlu seperti itu," tukasnya. "Atas kejadian tersebut, saya kemudian keluar menenangkan diri, dan melaporkan kejadian ke Subdit Provos Polda Kalbar sekitar pukul 14.30 WIB dan sudah diterima dengan baik," sambung Ratih.
Ia akan diminta lagi untuk datang ke Mapolda Kalbar terkait tindak lanjut laporannya itu. "Saya berharap oknum polisi tersebut dapat ditindaklanjuti dan diberikan saksi yang tegas," tandasnya.
Terpisah, Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Nanang Purnomo, menuturkan prosedur masyarakat yang masuk ke Polda harus melalui laporan di pos penjagaan.
"Di sana diperiksa identitasnya, baru masuk, akan tetapi pelayanannya harus diberlakukan dengan baik," ujarnya kepada Rakyat Kalbar, Sabtu (7/7).
Ratih Kusuma Dewi, seorang bakal caleg dari Partai Hanura, mengaku mengalami kekerasan verla dari oknum anggota polisi.
- Caleg Gagal, Kartono Banting Setir Jadi Kurir 45 Kg Sabu-sabu di Rohil
- Tsunami Pokir
- Rendahnya Raihan Suara Kaum Hawa Dianggap Turut Berkontribusi Kegagalan PPP ke Parlemen
- Kuasa Hukum Neneng Hasanah Menduga Ada Pelanggaran Dalam Penyerahakan Bukti ke MK
- Bareskrim Usut Keterlibatan Keluarga Caleg di Kasus Penyelundupan 70 Kg Sabu-Sabu
- Caleg Terpilih Jadi Pemodal Sabu-Sabu Sebanyak 70 Kilogram