Rating Utang Indonesia Berpeluang Membaik
jpnn.com, JAKARTA - Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengaku dikontak Standard & Poor's (S&P) terkait kemungkinan naiknya rating utang Indonesia oleh lembaga pemeringkat global itu.
S&P merupakan satu di antara tiga lembaga pemeringkat yang paling dipercaya investor global.
S&P pula yang paling akhir menyematkan peringkat investment grade atau layak investasi kepada Indonesia.
Dua lembaga lain, Fitch Rating dan Moody's, telah lebih dulu memberikan predikat tersebut.
”Sekarang dia (S&P, Red) kontak saya. Dia mau (menaikkan peringkat menjadi, Red) BBB tanpa minus,” ujar Luhut dalam seminar nasional Harmonisasi Paradigma Kebijakan Institusi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional di auditorium PTIK, Jakarta, Jumat (20/10).
Di tempat yang sama, Menkeu Sri Mulyani Indrawati menuturkan, kenaikan peringkat tersebut sepenuhnya bergantung lembaga rating itu.
Menurut Sri, dalam setiap pertemuan dengan S&P, pemerintah selalu menyampaikan update terkini sejumlah kemajuan dari indikator yang menjadi penilaian mereka.
Penilaian tersebut menyangkut kebijakan ekonomi seperti fiskal APBN 2017 dan 2018.
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengaku dikontak Standard & Poor's (S&P) terkait kemungkinan naiknya rating utang Indonesia
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- PPN Bakal Naik 12 Persen, Gaikindo Merespons Begini
- Sri Mulyani Keukeuh PPN Naik jadi 12 Persen pada 2025, Siap-Siap ya Rakyat!
- Sri Mulyani Buka-bukaan soal Peluang APBN Perubahan, Permintaan Prabowo?
- Sri Mulyani Akui Kemenangan Donald Trump Punya Pengaruh Besar
- Menko Airlangga Bahas soal Insentif Kendaraan, Lalu Sebut Nama Sri Mulyani