Ratna Berdusta, Mbak Ida Ingin 3 Oktober Jadi Hari Antihoaks
jpnn.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) menggulirkan wacana agar 3 Oktober ditetapkan sebagai Hari Antihoaks. Hal itu sebagai pengingat tentang bahaya hoaks sebagaimana terungkap dari kebohongan Ratna Sarumpaet yang dikenal sebagai aktivis sosial politik pendukung Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ida Fauziah yang juga direktur penggalangan perempuan di TKN Jokowi - Ma’ruf menyatakan, ada pelajaran penting dalam kasus Ratna. Sebab, kubu yang berseberangan dengan Jokowi begitu gencar menyebarkan kebohongan mantan juru kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi itu.
"Ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat dan ingin menjadikan 3 Oktober sebagai hari antihoaks. Karena dampaknya yang luar biasa," ucap Ida di Rumah Pemenangan Jokowi - Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (4/10).
Mantan calon wakil gubernur Jawa Tengah yang akrab disapa dengan panggilan Mbak Ida itu menambahkan, hoaks yang bermula dari kebohongan Ratna telah menimbulkan gesekan keras di tengah-tengah masyarakat. Bahkan, kebohongan itu menjadi titik permusuhan di kalangan pergerakan perempuan.
"Fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Karena dampak fitnah yang sangat luar biasa. Ini istilah yang saya kira sering kita dengar, tetapi susah untuk menjalaninya," kata Ida.(tan/jpnn)
Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) menggulirkan wacana agar 3 Oktober ditetapkan sebagai Hari Antihoaks.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemnaker Berkolaborasi dengan BKKBN Gelar Pelayanan KB Serentak di Tempat Kerja
- Menaker Ida Komitmen Terus Tingkatkan Perlindungan Bagi Pekerja Migran Indonesia di Makau
- Hari Buruh: Menaker Minta Semua Pihak Tingkatkan Kompetensi SDM di Indonesia
- Menaker Ida Fauziyah Minta FKLPI Terus Tingkatkan Kolaborasi BBPVP Bekasi dengan DUDI
- PKB Munculkan 2 Nama untuk Maju Pilgub DKI, Termasuk Ida Fauziah
- Menaker Ida Fauziyah Terus Dorong Perusahaan Terapkan Upah Berbasis Produktivitas