Ratna Sarumpaet Dianiaya karena Dukung Oposisi?

jpnn.com, JAKARTA - Aktivis hak asasi manusia (HAM) Ratna Sarumpaet dikabarkan menjadi korban penganiayaan di Bandung, Jawa Barat.
Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid mengatakan peristiwa ini memprihatinkan.
"Memprihatinkan. Masih dalam suasana trauma mengenang 30 September dan peringatan 1 Oktober hari Kesaktian Pancasila malah ada penganiayaan," kata Sodik menjawab JPNN.com, Selasa (2/10).
Sodik khawatir dugaan penganiayaan ini terkait sikap Ratna yang selama ini berada pada posisi oposisi yang sangat kritis kepada pemerintah.
Menurut Sodik, memang pemerintah saat ini tidak siap berdemokrasi dan berbeda pendapat.
"Mirip akhir akhir zaman orde lama Bung Karno dan awal orde baru sangat represif. Padahal itu 50 tahunan yang lalu yang digulingkan masyarakat melalui reformasi," ungkap Sodik.
Wakil ketua Komisi VIII DPR itu mempertanyakan gaya pemerintah sekarang yang sudah seperti zaman pra reformasi. Sodik pun meminta polisi mengusut tuntas kasus ini.
"Kepolisian harus menangkap dan menjelaskan siapa penganiaya dan dalangnya. Apakah ada hubungan dengan pemerintah atau tidak. Publik harus mengawasi proses pemeriksaannya," pungkas Sodik. (boy/jpnn)
Kepolisian diminta mengusut tuntas kasus penganiayaan terhadap aktivis Ratna Sarumpaet.
Redaktur & Reporter : Boy
- Legislator Gerindra Ajak Masyarakat Pakai BBM Pertamina, Jamin Tidak Ada Oplosan
- Sambut Bulan Ramadan, Kader Partai Gerindra Jakarta Bagikan Ribuan Paket Beras Kepada Warga Kemayoran
- Pimpinan Komisi VI Pastikan Investasi Danantara Bisa Diaudit
- HUT ke-17 Gerindra, Surya Paloh Kasih Kado Berharga Buat Prabowo
- Hadiri HUT Ke-17 Partai Gerindra, Sultan: Suasananya Sejuk dan Penuh Kekeluargaan
- Menantu Jokowi Jadi Kader Gerindra, Baru Menerima KTA Saat Perayaan HUT ke-17