Ratu Atut Akui Bertemu Akil di Singapura
jpnn.com - JAKARTA - Gubernur Banten non aktif, Ratu Atut Chosiyah mengaku pernah bertemu dengan mantan Ketua Makhamah Konstitusi, Akil Mochtar, di Singapura pada bulan September 2013 lalu. Namun, kata dia, itu bukan pertemuan yang direncanakan.
"Tapi pertemuan itu memang pertemuan yang tidak sengaja," kata Atut pada hakim dalam sidang pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, (24/7).
Atut mengatakan, pada saat itu dia berdiskusi mengenai aturan Mahkamah Konstitusi tentang sengketa pilkada.
"Disampaikan beliau apabila terjadi sengketa, MK memberikan waktu 3 bulan paling lama. Saya akhirnya mengetahui apabila di Banten terjadi sengketa daerah bisa laksanakan walaupun setelah bulan Oktober," sambungnya.
Menurut Atut, pada saat itu ada sekitar 3 wilayah yang sedang melakukan pilkada di Banten. Sedangkan ada peraturan pemerintah pada bulan Oktober 2013 yang mengatakan bahwa tidak boleh dilakukan pemilu.
"Saya selaku gubernur punya tanggung jawab untuk menyelesaikan perkara pilkada tersebut. Saya punya kewajiban jika ada perselisihan di akhir Oktober itu tetap dilakukan atau tidak," sambungnya.
Saat ditanya apakah pada saat itu keduanya membahas pilkada Lebak, Atut mengaku hal tersebut tidak dibahas secara spesifik. Namun dia membantah pada saat itu dia meminta tolong secara khusus pada Akil untuk dibantu terkait sengketa itu.
Lebih lanjut, Atut mengakui pada saat di bandara, dia kemudian mendapat nomor telepon Akil, dan kemudian setelahnya, Atut mengubungi Akil untuk meminta bertemu kembali keesokan harinya. Namun, Atut mengatakan bahwa tujuan utama pertemuan itu bertujuan untuk silaturahmi saja.
JAKARTA - Gubernur Banten non aktif, Ratu Atut Chosiyah mengaku pernah bertemu dengan mantan Ketua Makhamah Konstitusi, Akil Mochtar, di Singapura
- JAMAN: Masih Ada Celah di Undang-Undang untuk Tidak Naikkan PPN 12 Persen
- Yenny Wahid tak Setuju Wacana MLB NU
- PKB Sentil PDIP soal PPN 12 Persen
- Para Wisatawan di Bangka Barat Diminta Waspada Ombak Besar
- Upaya RS Atma Jaya Lestarikan Budaya Jamu untuk Perkembangan Medis
- 5 Berita Terpopuler: Ada Tuntutan Pemecatan, Honorer Non-Database BKN Minta Kesempatan Kedua