Ratu Elizabeth II, Warisan yang Tak Ada Duanya
Di usianya yang baru 25 tahun, Ratu Elizabeth harus menerima takhta yang tak ia duga sebelumnya. Artinya ia harus mengabdikan dirinya untuk memberikan pelayanan kepada warganya dan menjaga monarki di saat dunia berubah.
Sepanjang 1.200 tahun peperangan, kematian, dan pengembangan kerajaan, suksesi dalam monarki Inggris jarang turun dalam satu garis darah yang lurus.
Ada takhta yang diwarisi dari ayahnya yang meninggal, ada pula yang harus merebutnya lewat perang, bahkan sampai pembunuhan.
Tapi bagi Elizabeth yang masih muda, mahkota emas dengan 440 batu berlian didapatkannya lewat sebuah skandal, 'royal scandal'.
Dengan berat 2,3 kilogram, mahkota St Edward yang disematkan saat ia dinobatkan menjadi Ratu Inggris, mengubah hidup Lilibet Windsor yang harus menanggung berat kedaulatan.
Di pundaknya, Elizabeth punya beban menanggung harapan dari kerajaan Inggris, orang-orang yang ia cintai, keinginan dan keinginan rakyatnya. Seringkali ia juga menanggung kekecewaan rakyatnya.
Tapi selama 70 tahun berkuasa, Ratu Elizabeth tetap teguh pada janjinya sendiri.
"Seluruh hidup saya, apakah itu panjang atau pendek, akan diabadikan untuk melayani Anda."
Setelah mendapat warisan takhta di usia 25 tahun, Ratu Elizabeth II meluangkan seluruh hidupnya untuk melayani warganya
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata