Ratu Elizabeth II, Warisan yang Tak Ada Duanya
Di saat perempuan lebih diharapkan keberadaannya, ketimbang didengar suaranya, Elizabeth menjadi kepala bukan hanya kerajaan, tapi juga untuk keluarganya sendiri.
Tentu ada saat Philip berada di bawah bayang-bayangnya, selalu berjalan beberapa langkah di belakangnya, atau merasa energinya terbuang.
Ada pula tantangan saat Margaret ingin menikah seorang duda, Kapten Peter Townsend.
Keduanya menjadi pusat perhatian, karena saat itu anggota kerajaan menikah dengan duda atau janda menimbulkan pertanyaan. Selama beberapa tahun, Ratu, yang menyetujui atau tidak sebuah pernikahan, terjebakk antara kebahagiaan anggota keluarganya dan aturan yang berlaku.
Margaret tadinya mau melepaskan statusnya yang berhubungan dengan anggota kerajaan untuk menikahi Kapten Peter, dan ia sadar dengan ajaran gereja untuk menyerah dari pria yang dicintainya.
Kerajaan yang kuasanya berkurang
Saat ia naik takhta, Ratu Elizabeth II masih menguasai kerajaan Inggris yang meliputi Afrika, Asia, dan negara lainnya di dunia.
Di masa pemerintahannya, Ratu Elizabeth II menyaksikan bagaimana kerajaan Inggris mulai berjatuhan, dengan kemerdekaan India di tahun 1947 dan kembalinya Hong Kong ke Tiongkok di tahun 1997.
Setelah mendapat warisan takhta di usia 25 tahun, Ratu Elizabeth II meluangkan seluruh hidupnya untuk melayani warganya
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan