Ratu Elizabeth II, Warisan yang Tak Ada Duanya

Hanya ada 53 negara dan Australia termasuk di antaranya, yang ia anggap sebagai salah satu prestasi terbesarnya dan yang menyatukan saat dunia terpecah.
"Persemakmuran bukanlah organisasi dengan sebuah misi. Tapi sebuah kesempatan bagi warganya untuk bekerja sama demi mencapai solusi yang praktis untuk masalah-masalah," ujarnya di tahun 2009.
Tidak dapat dibayangkan bagaimana nasib negara-negara persemakmuran tanpa Ratu Elizabeth, bahkan sebelum ia meninggal, beberapa negara mulai melepaskan Ratu sebagai kepala negara atau 'head of state'.
Ada juga upaya-upaya yang berisiko bagi hidupnya. Misalnya di tahun 1981, ia jadi target serangan saat upacara Trooping the Colour di London's Mall. Tapi tembakannya lebih membuat takut kudanya.
Atau pernah juga ada seorang pria yang masuk ke kamarnya dan duduk di tepian tempat tidurnya di Istana Buckingham dan berbicara dengannya selama 10 menit, kemudian untuk memberinya rokok, Ratu akhirnya keluar sambil minta tolong.
Sepanjang pemerintahannya, Ratu Elizabeth sudah mengunjungi 129 negara, termasuk para pemimpin negara, selebritas, dan orang-orang terkenal lainnya.
"Sepertinya saya tidak bisa menyebutkan ke tempat mana yang belum pernah ia kunjungi selama 90 tahun," kata Pangeran Harry di tahun 2015.
Setelah mendapat warisan takhta di usia 25 tahun, Ratu Elizabeth II meluangkan seluruh hidupnya untuk melayani warganya
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya