Ratu Elizabeth II, Warisan yang Tak Ada Duanya
Ia hidup lebih lama dari yang ia bayangkan, tapi pengabdiannya tidak pernah goyah.
Tak dilahirkan jadi ratu
Elizabeth Alexandra Mary Windsor lahir pada 21 April 1926, di saat kakeknya, Raja George V berkuasa.
Sebenarnya ia berada di urutan ketiga dari garis penerus kerajaan, setelah ayahnya Albert, 'Duke of York' dan pamannya David.
Awalnya mungkin ia hanya jadi pelengkap di House of Windsor, di mana biasanya keturunan pria lebih mendapatkan pengakuan.
Tapi ada sesuatu dalam diri Elizabeth sejak kecil, sepertinya ia tahu jika ia ditakdirkan untuk menjadi seseorang yang besar.
"Dia punya aura otoritas yang menakjubkan saat masih balita," kata Winston Churchill tentang Elizabeth yang berusia dua tahun, menggambarkannya sebagai seseorang yang memiliki "karakter".
Beberapa dekade kemudian, ketika Winston berusia 77 tahun dan Elizabeth berusia 25 tahun, Winston menjadi yang pertama dari 13 perdana menteri Inggris di bawah Elizabeth.
Apa yang sebenarnya mengubah takdirnya? Sebuah cinta terlarang.
Setelah mendapat warisan takhta di usia 25 tahun, Ratu Elizabeth II meluangkan seluruh hidupnya untuk melayani warganya
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata