Ratu Elizabeth II, Warisan yang Tak Ada Duanya

Keduanya menikah selama lebih dari 73 tahun dan Ratu seringkali mengatakan Philip sebagai kekuatannya dan alasannya untuk bertahan.
"Saya berutang banyak darinya," ujar Elizabeth saat perayaan pernikahannya di tahun 1997.
Ikatan keduanya menjadi sebuah ujian, tapi juga membantu mereka melewati masa-masa sulit, seperti saat "annus horribilis" atau masa-masa kelam di tahun 1992 dan meninggalnya Putri Diana.
Dari putri menjadi ratu
Setahun setelah pernikahannya, anak pertamanya, Charles lahir. Kemudian dua tahun kemudian di tahun 1950, anak perempuannya lahir diberi nama Anne.
Sebagai pengantin baru, Elizabeth dan suaminya menghabiskan banyak waktunya di Malta, di mana Philip bertugas bersama angkatan laut. Elizabeth sibuk dengan belanja, jalan-jalan menjelajahi alam, piknik, atau menari samba.
Tapi kehidupannya sebagai istri dari anggota angkatan laut harus berhenti di tahun 1952.
Ada cerita saat itu ia sedang di pohon, sebagai seorang putri, tapi turun dari pohon ia menjadi seorang Ratu.
Ia dan Pangeran Philip berada di sebuah hotel di Kenya, and Prince Philip were in Kenya at the Treetops hotel, beginning a five-month tour of Africa and Australia.
Setelah mendapat warisan takhta di usia 25 tahun, Ratu Elizabeth II meluangkan seluruh hidupnya untuk melayani warganya
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya