Ratu Elizabeth II, Warisan yang Tak Ada Duanya

"Saya dengan tulus berjanji untuk melayani Anda, karena begitu banyak dari Anda yang juga berjanji pada kami. Sepanjang hidup saya dan dengan sepenuh hati saya akan berusaha untuk membuat kepercayaan Anda menjadi berharga," kata Ratu kepada rakyatnya.
Penobatan itu ditandai dengan semaraknya tanggapan dari rakyat Inggris yang belum pernah terjadi sebelumnya di antara 650 juta anggota negara Persemakmuran dan negara lainnya.
Demam penobatan Ratu Elizabeth II mencapai puncak luar biasa, sampai penulis biografi kerajaan yang setia, Hugh Montgomery-Massingberd, menggambarkannya sebagai "euforia berlebihan yang hampir memalukan".
Empat puluh tahun kemuan, Ratu Elizabeth II merefleksikan perannya dalam monarki Inggris.
"Ini adalah sebuah pertanyaan yang mendewasakan apa yang kita lakukan dan menerima keberadaan kita, ini adalah takdir. Keberlanjutan adalah sangat penting. Ini adalah pekerjaan seumur hidup.
Perjalanan ke Australia
Di tahu 1954, ditemani dengan suaminya, Elizabeth menjadi anggota kerajaan pertama yang datang ke Australia.
Saat itu televisi belum terlalu marak, jadi warga harus datang sendiri untuk melihat Ratu Elizabeth II.
75 penduduk Australia menyambutnya di jalanan, lebih dari sejuta orang berkumpul di Sydney untuk menghadiri acara tatap muka dengan Ratu.
Setelah mendapat warisan takhta di usia 25 tahun, Ratu Elizabeth II meluangkan seluruh hidupnya untuk melayani warganya
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya