Ratu Elizabeth II, Warisan yang Tak Ada Duanya

Ratu Elizabeth II, Warisan yang Tak Ada Duanya
Queen Elizabeth II poses for a portrait. (Getty: Litchfield)

"Saya bangga menjadi kepala dari negara yang sudah mencapai banyak hal," ujarnya kepada publik.

Dalam kunjungan 58 hari ke Australia, pasangan Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip melakukan 33 penerbangan, 207 perjalanan dengan mobil dan kereta, mendatangi semua ibu kota negara bagian, kecuali Darwin, dan 70 kawasan pedalaman.

Ia juga bertemu dengan perwakilan warga Aborigin, termasuk seniman Albert Namatjira dan keluarga Timbery dari La Perouse, yang melempar 'boomerang' saat Ratu berada di kawasan Wagga Wagga.

Selama delapan minggu berturut-turut wajah Ratu juga menghiasi halaman utama majalah Women's Weekly.

Ratu Elizabeth II sudah 16 kali datang ke Australia.

Kedatangannya selalu disambut meriah, dengan lambaian bendera, teriakan warga yang antusias, yang tentunya membekas di hati Ratu Elizabeth II.

"Ada dampak magnetis bagi mereka yang ingin hidupnya lebih dari sekedar aturan kaku keamanan dari sebuah suburban yang nyaman," katanya saat berada di Australia Tengah di tahun 1963, di kunjungannya yang kedua.

Ia disambut dengan penuh kehangatan di penjuru Australia dan memberikan inspirasi dari anak-anak sampai Robert Menzies, mantan perdana menteri Australia yang mengutip puisi karya Thomas Ford di abad 17, yang intinya mengatakan "saya mencintainya hingga saya mati".

Setelah mendapat warisan takhta di usia 25 tahun, Ratu Elizabeth II meluangkan seluruh hidupnya untuk melayani warganya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News