Ratu Sirikit Tunjukkan Dukungan ke PAD
Selasa, 14 Oktober 2008 – 09:30 WIB
BANGKOK - Perdana Menteri Thailand Somchai Wongsawat terus mencari cara untuk meredam tekanan yang diarahkan kepadanya. Dalam pidato yang ditayangkan televisi secara nasional, mantan hakim itu mengulangi bersedia mundur. Tapi, dengan syarat, dia bisa merampungkan berbagai agenda penting nasional hingga akhir tahun nanti. Tapi, pidato dan permintaan Somchai tersebut belum mendapat tanggapan dari PAD. Kemarin (13/10) kelompok yang dimotori kaum kelas menengah Thailand tersebut juga membatalkan rencana unjuk rasa di depan Kantor Pusat Kepolisian Nasional. Padahal, 1.350 polisi sudah disiapkan untuk berjaga. Dua jalan utama menuju kantor itu juga sudah ditutup.
Beberapa agenda penting tersebut, kata Somchai, adalah persiapan untuk upacara pemakaman Putri Galyani Vadhana, kakak Raja Bhumibol Adulyadej, yang meninggal pada Maret lalu karena kanker. Rencananya, upacara pemakaman tersebut dihelat pada November. Selain itu, tugas lain yang harus disiapkan Somchai ialah perayaan ulang tahun Raja Bhumibol yang jatuh pada 5 Desember serta ASEAN Summit pada pertengahan bulan yang sama.
Dalam kaitannya sebagai tuan rumah untuk pertemuan para pemimpin negara anggota ASEAN itulah, lanjut Somchai, pemerintah memerlukan Wisma Negara -tempat PM berkantor- yang saat ini diduduki para demonstran antipemerintah yang tergabung dalam Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD). Untuk itu, Somchai meminta para pengunjuk rasa segera meninggalkan gedung yang sudah mereka duduki sejak 26 Agustus itu.
Baca Juga:
BANGKOK - Perdana Menteri Thailand Somchai Wongsawat terus mencari cara untuk meredam tekanan yang diarahkan kepadanya. Dalam pidato yang ditayangkan
BERITA TERKAIT
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan