Ratusan Akun Bodong Serang Isu Papua Merdeka di Media Sosial, Siapa yang Memberi Komando?

Menurut Benjamin, temuan akun-akun palsu kali ini masih baru dan dampaknya pun minimal.
"Jaringan ini relatif lebih kecil dibandingkan dengan operasi tahun lalu," katanya. "Kontennya pun termasuk baru."
Lewat penelusuran metrik media sosial jaringan, Benjamin menemukan terbatasnya interaksi manusia.
Kebanyakan akun-akun ini, katanya, berinteraksi dengan sesama akun palsu lainnya mengenai Papua Barat dan kurang melakukan dialog dengan akun medsos seseorang yang nyata.
Padahal, menurut Benjamin, sumber daya yang digunakan untuk membuat konten berupa video, infograifs dan postingan unik lainnya sangat besar serta butuh waktu.
"Yang perlu diingat bahwa, isu Papua Merdeka tidak diliput secara luas jika dibandingkan dengan konflik lainnya di dunia, serta tak populer sebagai isu internasional," katanya.
"Sehingga apa yang dilakukan jaringan ini yaitu menarget perhatian tatanan internasional dengan menggunakan nama, wajah dan bahasa orang Barat," jelas Benjamin.
Baca juga
- Facebook dan Twitter tutup akun propaganda Indoensia soal Papua
- Akun bot pendukung Pemerintah Indonesia 'Putar Balikkan' kenyataan di Papua
- 'Gerakan Kemerdekaan': Sebuah kisah yang Indonesia tak ingin dunia tahu
Ratusan akun media sosial terdeteksi menyerang wacana Papua Merdeka secara daring dengan modus menggunakan foto profil palsu
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya