Ratusan Akun Bodong Serang Isu Papua Merdeka di Media Sosial, Siapa yang Memberi Komando?
"Kebanyakan akun Twitter dibuat pada Juni, Juli dan Agustus 2020. Salah satu tanda adanya operasi semacam ini yaitu ditemukannya akun-akun serupa dengan hanya beberapa pengikut, dibuat pada saat hampir bersamaan, dengan fokus pada isu yang sama," jelasnya.
Artikel-artikel yang mereka sebarkan, jelas Benjamin, umumnya berisi dukungan pada otonomi khusus bukan kemerdekaan Papua.
Bellingcat menyatakan pihaknya telah melaporkan akun-akun ini ke pihak Twitter, Facebook, Instagram dan YouTube.
Sejauh ini pihak Twitter menyatakan telah menghapus akun-akun dimaksud sesuai dengan kebijakan manipulasi dan spam. Sedangkan YouTube dan Facebook, yang juga mengelola Instagram, belum memberikan tanggapan.
Dewasa ini, menurut Bellingcat, pembuatan profil di akun media sosial dengan menggunakan foto dari orang yang tak pernah ada, sangat mudah untuk dilakukan, bahkan caranya tersedia di berbagai website.
Namun pembuatan foto-foto tersebut, meski secara kasat mata tampak sempurna, tetap memiliki kelemahan seperti "adanya kerutan wajah yang tidak nyambung antara sisi kiri dan kanan".
Foto-foto palsu semacam ini bisa dibuat melalui apa yang disebut sebagai Generative Adversarial Network (GAN). Ini merupakan kerja mesin yang menciptakan foto baru dari koleksi foto-foto lama dari orang yang sebenarnya.
Dengan menggunakan GAN, maka akan mencegah upaya untuk menelusuri sumber dan asal-usul suatu foto, seperti yang umum terjadi dengan akun medsos palsu yang hanya mencuri foto orang lain.
Ratusan akun media sosial terdeteksi menyerang wacana Papua Merdeka secara daring dengan modus menggunakan foto profil palsu
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Berkat Ulasan Positif Influencer, Bingxue Jadi Trending Topik di X
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis